Iran Nyatakan Pemulihan JCPOA Sudah Sangat Dekat, dan Ada “Pedang” di atas Kepala Pelanggar

0
656

Teheran, LiputanIslam.com –   Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian menyatakan kesepakatan yang mungkin akan dicapai dalam perundingan Wina untuk pemulihan perjanjian nuklir tahun 2015 sudah sangat dekat jika negara-negara Barat menunjukkan situasi inisiatif dan melunak.

Dikutip Rai Al-Youm, Selasa (22/1), Amir-Abdollahian dalam sebuah wawancara dengan CNN menyatakan bahwa pihak-pihak perunding tak pernah sedekat sekarang untuk pencapaian kesepakatan pemulihan perjanjian tahun 2015, yang lazim disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

“Pemerintahan (Presiden Iran Ebrahim) Raisi menekankan kepedulian kepada pencapaian kesepakatan yang baik dan cepat. Untuk mencapai kesepakatan yang baik, kami telah melakukan banyak upaya dalam beberapa pekan terakhir,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Saya dapat mengatakan bahwa kami tidak pernah begitu dekat dengan kesepakatan yang baik. Untuk mendekati kesepakatan yang baik, tim Iran telah menunjukkan inisiatif dan fleksibilitas yang baik. Tapi sekarang giliran pihak Barat.”

Menurut  Amir-Abdollahian, jika ada inisiatif dan fleksibilitas di pihak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa maka ini dapat mengarah pada penuntasan negosiasi dengan kesepakatan nuklir “dalam beberapa jam atau hari.”

Negosiasi Iran dengan sejumlah negara besar dunia, termasuk AS secara tidak langsung, sedang berlangsung di Wina untuk pemulihan JCPOA dan pencabutan sanksi AS terhadap Iran.

Pada tahun 2015, Iran, Rusia, AS, Cina, Inggris, Jerman dan Prancis menjalin JCPOA, yang memberikan pencabutan sanksi sebagai imbalan atas pengurangan proyek nuklir Iran.

Namun demikian, pada Mei 2018, Presiden AS saat itu, Donald Trump, memutuskan untuk menarik diri secara sepihak dari JCPOA dan memberlakukan lagi sanksi terhadap  Iran.

Menanggapi pengkhianatan ini, Iran mengumumkan pengurangan secara bertahap komitmennya kepada JCPOA dengan mengabaikan pembatasan penelitian nuklir, sentrifugal dan tingkat pengayaan uranium.

Utusan senior Rusia, Mikhail Ulyanov, mengatakan bahwa pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS mengenai pemulihan JCPOA sudah hampir selesai.

“Tampaknya negosiasi untuk memulihkan JCPOA akan melewati garis finis,” ungkapnya di Twitter.

Sebelumnya, koordinator pembicaraan Wina, Enrique Mora, di Twitter menyatakan bahwa meski persoalan utama perlu diselesaikan namun akhir pembicaraan sudah dekat.

Pedang Democles

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani menegaskan negaranya harus selalu menggunakan kemampuan nuklir damainya sebagai “pedang Damocles” di atas kepala pelanggar perjanjian.

“Kemampuan damai program nuklir #Iran harus selalu tetap seperti pedang Damocles di atas kepala para pelanggar sebagai jaminan nyata untuk pemenuhan kewajiban mereka,” cuitnya di Twitter, Selasa.

Dia menambahkan bahwa setelah penarikan AS dari kesepakatan Iran pada 2018, “lebih baik menggunakan jaminan yang melekat seperti itu” dengan cara yang lebih efektif. (mm/raialyoum/presstv)

Baca juga:

Laporkan Pembentukan Aliansi Anti-Iran, Media Israel Sebut Iran Miliki 40,000 Drone

Soal Nuklir, Iran Tegaskan Takkan Abaikan “Garis Merah”

DISKUSI: