Iran Mulai Perkaya Uranium 20% di Fasilitas Ferdow, Ini Komentar Pedas Netanyahu

0
495

Teheran, LiputanIslam.com –  Iran telah memulai proses produksi uranium dengan pengayaan 20% di fasilitas nuklir Ferdow, dan hal ini mendapat kecaman keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam pembicaraan singkat dengan kantor berita Mehr, Senin (4/1), juru bicara pemerintah Ali Rabiei menyebutkan rencana kontra aktif Iran untuk memperkaya uranium hingga kemurnian hingga 20%.

Dia menjelaskan bahwa proses injeksi gas ke dalam sentrifugal dimulai “beberapa jam yang lalu” sesuai perintah Presiden Hassan Rouhani belakangan ini untuk penerapan rencana tersebut.

Rabiei mencatat bahwa pengayaan uraium itu dimulai pada Senin pagi, dan telah dilakukan tindakan prasyarat seperti penginformasian kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan pengiriman kuesioner berbasis kewajiban pengamanan negara.

Dia mengatakan bahwa produk UF6 pertama akan tersedia dalam beberapa jam berikutnya.

Pada bulan Desember 2020 parlemen Iran Majelis Permusyawaratan Islam menyetujui rancangan undang-undang  yang bertujuan mencabut sanksi setelah pihak Eropa dalam perjanjian nuklir JCPOA gagal memenuhi komitmennya, dan setelah terjadi kasus pembunuhan seorang ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh.

Sementara itu, Perdana Menteri Rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengomentari tindakan Iran itu dengan menyebutnya bertujuan mengembangkan senjata nuklir.

Dia lantas memperingatkan bahwa Israel tidak akan pernah membiarkan Iran mengembangkan senjata pemusnah massal itu.

“Israel tidak akan pernah mengizinkan Iran memproduksi senjata nuklir,” tegasnya.

Netanyahu mengklaim bahwa keputusan Iran mengenai pengayaan uranium itu hanya dapat dijelaskan sebagai upaya “untuk terus melaksanakan niatnya mengembangkan program senjata nuklir.” (mm/mn/railalyoum)

Baca juga:

IRGC: Rudal di Libanon dan Gaza adalah Bantuan Iran untuk Front Terdepan Anti-Israel

Pemimpin Jihad Islam Palestina: Jenderal Soleimani Dukung Palestina dengan Senjata dan Teknologi

DISKUSI: