Iran Angkat Lagi Dugaan AS Penyebab Pandemi Covid-19
Teheran, LiputanIslam.com – Kementerian luar negeri (Kemlu) Iran menegaskan kembali sikap negaranya mengenai dugaan bahwa AS berada di balik penyebaran virus corona alias Covid-19 di dunia.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei Ahad lalu menyebut Washington “musuh bangsa Iran paling bengis” dan “diduga memproduksi virus corona” sehingga tak mungkin beriktikad baik ketika menawarkan bantuan kepada Iran dalam penanggulangan wabah ini.
Baca: Pandemi Covid-19, Ayatullah Khamenei Tolak Tawaran Bantuan AS
Esoknya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, di Twitter menyatakan bahwa apa yang dikatakan Iran tentang kemungkinan AS bertanggungjawab atas penyebaran virus ke seluruh dunia hanyalah “teori konspirasi” belaka.
Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Iran, Selasa (24/3/2020), menyinggung sebuah artikel di Global Research yang mencecar pemerintah AS dengan 10 pertanyaan mengenai ketidak cakapan dan inefesiensinya dalam merespon wabah Covid-19 yang melanda wilayahnya sendiri.
“Jika Kementerian Luar Negeri AS mengklaim bahwa meningkatnya pertanyaan global tentang peran AS dalam pandemi Covid 19 hanyalah ‘teori konspirasi buatan Iran’, maka AS harus menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Riset Global,” ungkap Kemlu Iran.
Artikel itu menyorot langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah AS, yang dinilai oleh para pengamat lebih merupakan upaya AS berlepas tangan dari tanggungjawabnya kepada khalayak internasional terkait dengan dugaan negara ini memproduksi senjata kuman dan biologi.
Artikel itu menyoal, “Mengapa AS menarik diri dari Konvensi Senjata Biologis dan Racun (BTWC) tahun 1972 pada tahun 2001? Mengapa ia mencoba untuk mencegah mekanisme pemantauan untuk pelaksanaan Konvensi? Apakah itu menghalangi pengembangan senjata biologis untuk AS? “
Baca: Wabah Covid-19, Iran Selidiki Dugaan Serangan Biologis
Artikel itu juga menyinggung penutupan Institut Penelitian Penyakit Menular Angkatan Bersenjata AS di Fort Detrick, Maryland, pada Juli 2019, kemudian menyoal, “Apakah itu karena ada insiden kebocoran virus?” (mm/fna)