IAEA Klaim Iran Perkaya Uranium 90%, Kadar yang Diperlukan untuk Produksi Bom Nuklir

0
122

Wina, LiputanIslam.com   Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memastikan pihaknya telah telah mendeteksi partikel uranium yang diperkaya hingga 83,7 persen di Iran, tepat di bawah 90 persen yang dibutuhkan untuk menghasilkan bom nuklir, menurut sebuah laporan yang dilihat oleh AFP pada hari Selasa (28/2).

Badan PBB itu mengklaimpartikel itu ditemukan setelah pengambilan sampel pada Januari di fasilitas Fordow, dan membenarkan informasi yang diberikan oleh sumber-sumber diplomatik.

Menurut laporan itu, IAEA meminta “klarifikasi,” dan menyebutkan bahwa “konsultasi masih berlangsung” untuk menentukan sumber partikel itu, yang akan disajikan minggu depan kepada Dewan Gubernur IAEA di Wina.

Di pihak lain, Teheran, yang kerap membantah tuduhan berusaha memperoleh senjata nuklir, berbicara tentang “akumulasi yang tidak disengaja” karena kesulitan teknis dalam sentrifugal yang digunakan dalam pengayaan, dalam sebuah surat yang dikirim ke badan tersebut.

Pekan lalu, Teheran memastikan pihaknya “belum pernah melakukan upaya memperkaya di atas 60 persen.”

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi,  mengatakan, “Kehadiran atom uranium atau atom yang lebih tinggi dari 60% dalam proses pengayaan tidak berarti pengayaan di atas 60%.”

Laporan itu mengemuka di tengah kebuntuan perundingan pemulihan perjanjian internasional 2015 untuk membatasi kegiatan nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional yang dikenakan pada Teheran.

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian menyalahkan AS atas kebuntuan itu, dan mengatakan bahwa situasi saat ini disebabkan oleh kebijakan dan kesalahan perhitungan Washington.

“Status JCPOA saat ini adalah produk dari kebijakan dan kesalahan perhitungan AS. Pengalaman masa lalu kami mengajari kami untuk terlibat dalam babak baru negosiasi dengan lebih hati-hati dan sensitif,” ungkap Amir-Abdollahian dalam segmen tingkat tinggi Konferensi Perlucutan Senjata di kota Jenewa, Swiss, Selasa.

Dia menyebutkan bahwa beberapa masalah yang tersisa dalam perundingan itu sebenarnya dapat diatasi dengan mudah.

“Karena itu, tanpa prasyarat apa pun dan melalui itikad baik dan tekad semua pihak dan dalam kerangka negosiasi yang dilakukan hingga saat ini, langkah akhir pembicaraan dapat diambil,” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa AS perlu memiliki “keinginan dan kekuatan untuk menyelesaikan pembicaraan yang panjang,” dan menekankan bahwa Iran  tetap siap untuk melanjutkan pembicaraan sampai tercapainya kesepakatan.

Dia juga mendesak IAEA  agar tidak lagi melakukan pendekatan bertendens politik demi mencapai solusi teknis.

Menlu Iran menegaskan kembali bahwa program nuklir Iran sepenuhnya damai dan akan tetap demikian, sembari menekankan bahwa Republik Islam Iran akan tetap berkomitmen penuh pada kewajibannya berdasarkan perjanjian pengamanan komprehensif sebagaimana dikonfirmasi hingga sekarang. (mm/raialyoum/presstv)

Baca juga:

Dua Sistem Rudal Baru Buatan Iran Sukses Hancurkan Target dalam Latihan Militer

Iran-Rusia Sepakati Produksi Gabungan Helikopter Modern

DISKUSI: