Hamas: Kemenangan Revolusi Islam Iran Benteng di Depan Terorisme Zionis dan AS

0
287

Gaza, LiputanIslam.com –Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Ismail Haniyeh melayangkan ucapan selamat kepada Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei atas HUT ke-43 kemenangan revolusi Islam Iran 1979.

Dalam ucapan itu Haniyeh menyatakan, “Kemenangan revolusi Islam di Iran, saudara kami, telah mencetak kemenangan besar untuk rencana resistensi Israel dan menjadi benteng yang tangguh di depan terorisme Zionis-AS.”

Dia menambahkan, “Kami mengungkap penghargaan dan sanjungan kami atas pendirian Yang Mulia dan dukungan Iran kepada bangsa kami, Palestina, dan resistensinya.”

Menolak mengakui negara Yahudi bernama Israel, Iran getol mendukung perjuangan Palestina serta mensponsori kelompok-kelompok bersenjata seperti Hamas dan Hizbullah Lebanon. Dukungan kepada Palestina bahkan telah menjadi pilar kebijakan luar negeri Iran sejak revolusi 1979.

Pemimpin revolusi Islam dan pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomaini, adalah tokoh yang gigih menyerukan pembelaan Palestina di masa hidupnya.

Berikut ini adalah beberapa kutipan pernyataannya yang terkenal tentang Palestina dan Israel;

“Setiap orang harus menyadari bahwa tujuan negara adidaya dunia untuk menciptakan Israel tidak berakhir dengan pendudukan Palestina. Mereka berencana memperluas nasib Palestina ke semua negara Arab.”

“Seandainya setiap Muslim mengguyurkan seember air ke Israel, niscaya Israel akan hanyut.”

“Adalah kewajiban semua Muslim untuk membebaskan Quds dan menyingkirkan biang kerok kejahatan ini dari tanah Islam.”

Ayatullah Sayid Ali Khamenei yang menjadi penerus Imam Khomaini sebagai pemimpin besar Iran mengikuti jejak pendahulunya.

Dalam pidato pada Hari Al-Quds tahun lalu, misalnya, Ayatullah Khamenei yang juga dijuluki sebagai “imam” ini menyebut Israel “bukan negara, melainkan basis teroris”.

“Israel bukanlah sebuah negara, melainkan basis teroris terhadap bangsa Palestina dan negara-negara Muslim lainnya,” tegasnya dalam sambutan yang disiarkan secara langsung di televisi.

Dia menambahkan, “Melawan rezim despotik ini adalah memerangi penindasan dan terorisme, dan (melakukannya) adalah tugas semua orang.”

Ayatullah Khamenei juga mengecam normalisasi hubungan Israel dengan “beberapa pemerintah Arab yang lemah” selama setahun terakhir sebagai upaya untuk merusak “mimpi buruk persatuan Muslim” Israel.

 

Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan sejak beberapa waktu telah menormalisasi hubungan mereka dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi AS.

Dengan kebijakan sedemikian tegas, Iran dengan segala kekuatan militernya yang mandiri dan besar menjadi negara yang paling ditakuti oleh Israel. (mm/alalam/qodsna/france24)

Baca juga:

Dubes Venezuela: Iran Teladan yang Bagus bagi Amerika Latin

Iran Ungkap 10 Alutsista Canggih Buatannya

 

DISKUSI: