Hamas dan Brigade Quds Peringatkan Israel Ada “Garis Merah” di Sheikh Jarrah
Gaza, LiputanIslam.com – Faksi-faksi pejuang Palestina kembali memperingatkan Israel ihwal bahaya tindakan represi rezim Zionis di kota Quds (Yerussalem) dan Tepi Barat.
Ketua Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, Basim Naim, dalam sebuah statemen, Kamis (16/2), menegaskan bahwa di kota suci terdapat garis merah yang resikonya akan sangat besar jika dilangkahi oleh kaum Zionis Israel.
“Segala pelanggaran garis merah di Sheikh Jarrah atau Masjid Al-Aqsa atau kawasan manapun lainnya di kota pendudukan Quds akan mendatangkan dampak-dampak berbahaya, yang bisa jadi akan menyediakan suasana untuk ledakan mendatang,” tegasnya.
Dia mengingatkan, “Quds adalah substansi konflik dan bagian dari akidah umat (Islam), dan apa yang di sana tidak akan terkait dengan penduduk Quds semata, melainkan juga dengan semua orang Palestina, Arab dan Muslimin… Para petinggi kubu resistensi dan bangsa Palestina tak akan diam berpangku tangan terhadap apa yang terjadi pada bangsa kami serta kesucian mereka di kota pendudukan Quds.”
Pada Kamis malam pasukan Israel merepresi puluhan orang Palestina di kawasan Sheikh Jarrah di Quds Timur dan memblokir kawasan ini dengan penghalang besi.
Saksi mata mengatakan bahwa Divisi Kavaleri Kepolisian Israel merepresi dan membuyarkan aksi konsentrasi penduduk Sheikh Jarrah dan simpatisan mereka, yang diadakan setelah anggota parlemen sayap kanan Ben Gvir pada Minggu lalu mendirikan tenda di tanah pribadi Palestina di Sheikh Jarrah.
Bersama puluhan warga Zionis, Ben Gvir melempari rumah-rumah Arab di kawasan itu dengan batu hingga memicu bentrokan antara mereka dan warga Palestina.
Sementara itu, Jubir Brigade Syuhada Al-Aqsa, Abu Muhammad, menegaskan, “Intifada tak akan sirna kecuali dengan sirnanya pendudukan, dan kami tak akan pernah membiarkan darah para syuhada kami tumpah sia-sia. Akan ada reaksi atas kejahatan rezim pendudukan, dan koordinasi faksi-faksi resistensi antara Gaza dan Tepi Barat terus berlanjut.”
Dia menegaskan, “Ada doktrin untuk para pejuang kami, yaitu bahwa di manapun kalian bisa membunuh pasukan musuh maka lakukanlah.”
Ditujukan kepada penduduk Sheikh Jarrah, dia mengatakan, “Kami bersama kalian sejak awal, dan akan terus bersama kalian hingga akhir.”
Kemudian, kepada orang-orang Palestina di wilayah pendudukan 1948, dia menegaskan, “Bunuhlah pasukan pendudukan dengan segala sarana yang kalian miliki.” (mm/raialyoum)
Baca juga: