Enggan Sebut Bin Salman “Pembunuh”, Blinken Berkelit dengan Pragmatisme AS
Washington, LiputanIslam.com – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tampak keberatan menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman (MBS) sebagai “pembunuh” terkait dengan kasus pembunuhan sadis jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Dalam wawancara dengan jaringan berita CNN, Blinken ditanya bagaimana jika MBS disebut sebagai pembunuh, sesuai laporan intelijen AS yang menyebutnya bertanggungjawab atas pembunuhan yang terjadi di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 tersebut.
Presenter CNN menyebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden tak segan-segan menyebut Vladimir Putin sebagai pembunuh, tapi hal yang sama tidak dia lakukan terhadap MBS, dan pemerintahannyapun enggan menjatuhkan sanksi langsung terhadap MBS atas kasus yang bahkan menggemparkan dunia tersebut.
Blinken malah menjawabnya dengan pragmatisme AS yang menyebabkan negara ini lagi-lagi berstandar ganda.
“Mengoyak hubungan (AS dengan Saudi) pada kenyataannya tak akan memperkuat kepentingan dan norma kita,” ujarnya, seperti dikutip Rai Al-Youm, Ahad (28/3).
Dia menambahkan, “Kita harus – dan kitapun melakukannya – berinteraksi setiap hari di semua penjuru dunia dengan para pemimpin berbagai negara yang melakukan sesuatu yang kita anggap tak menyenangkan, atau menjijikkan. Tapi mengenai penguatan kepentingan kita dan kebangkitan dengan nilai-nilai kita maka penting untuk berinteraksi dengan mereka.”
Dia juga mengatakan, “Putra Mahkota ini kemungkinan kuat akan menjadi pemimpin Kerajaan Arab Saudi dalam waktu dekat. Kita memiliki kepentingan yang kuat, misalnya dalam bekerja untuk penyelesaian perang di Yaman, yang mungkin merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ini akan menuntut partisipasi dari Saudi.”
Presiden AS Joe Biden Februari lalu menolak menjatuhkan sanksi langsung terhadap MBS, padahal dalam kampanye piplres dia berjanji akan menghukum para pemimpin senior Saudi. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Ansarullah, AS, dan PBB di Oman Bahas Usulan Damai Arab Saudi
Jubir Angkatan Bersenjata Yaman: Aramco Diserang dengan 20 Rudal dan Drone