Dunia Desak AS Cabut Sanksi terhadap Iran di Tengah Wabah Covid-19

0
570

Teheran, LiputanIslam.com – Para diplomat dan pejabat tinggi di dunia semakin mendesak AS agar mencabut sanksi sepihaknya terhadap Iran di tengah perjuangan negara itu melawan pandemi virus corona (Covid-19).

PBB menyerukan agar sanksi- sanksi internasional dicabut di seluruh dunia, termasuk terhadap Iran, di tengah wabah ini.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut sanksi itu meningkatkan risiko kesehatan bagi jutaan orang dan melemahkan upaya global menahan penyebaran pandemi ini.

“Saya mendorong pelepasan sanksi yang dikenakan pada berbagai negara untuk memastikan akses ke makanan, pasokan kesehatan penting, dan dukungan medis Covid-19. Inilah saatnya solidaritas tanpa  pengecualian, ”tulis Guterres dalam suratnya kepada G-20, Selasa (24/3/2020).

Sebelumnya di hari yang sama, kepala HAM PBB Michelle Bachelet menegaskan sanksi apa pun yang dikenakan pada Iran harus “segera dievaluasi kembali” demi mendukung kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

“Pada saat yang genting ini, baik untuk alasan kesehatan masyarakat global, maupun untuk mendukung hak dan kehidupan jutaan orang di negara-negara ini, sanksi sektoral harus dikurangi atau ditangguhkan,” ujarnya.

Ahad lalu Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mendesak Presiden AS Donald Trump agar mencabut sanksi sepihaknya terhadap Iran.

Menyusul banyaknya tekanan terhadap AS, beredar kabar bahwa Departemen Keuangan AS untuk sementara waktu akan mencabut beberapa sanksi terhadap Iran.

Baca: UE Janjikan Bantuan € 20 Juta kepada Iran dan Venezuela untuk Penanggulangan Pandemi Covid-19

Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi menyatakan Departemen Keuangan AS dalam waktu 24 jam ke depan akan merilis daftar sanksi anti-Iran yang akan ditangguhkan untuk menunjukkan apa yang disebutnya sebagai tekad Washington untuk membantu perang Iran melawan pandemi Covid-19.

Baca: Wabah Covid-19, Iran Selidiki Dugaan Serangan Biologis

Data terbaru Kementerian Kesehatan Iran mencatat jumlah total kematian akibat virus ini telah bertambah menjadi 1.934, dan total infeksi menjadi 24.811.

“Ada 122 kematian baru dan 1.762 infeksi baru sejak Ahad,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour. (mm/presstv)

DISKUSI: