Buka Rahasia, Iran Mengaku Kuasai 3% Kemampuan Nuklir Dunia

0
306

Teheran, LiputanIslam.com  Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami, menyatakan bahwa negaranya memiliki 3% dari kemampuan nuklir dunia, tapi lebih dari 25% inspeksi telah dilakukan di Iran.

Eslami menegaskan bahwa organisasi internasional tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan mereka.

 

“Yang penting bagi dunia adalah mengetahui bahwa Iran hanya memiliki tiga persen dari pangsa nuklir dunia, tetapi lebih dari 25 persen inspeksi IAEA (Badan Energi Nuklir Internasional) sedang dilakukan di Iran,” kata kepala Eslami di Natanz, Ahad (19/6).

Dia menyoal berapa banyak negara pembuat kegaduhan isu nuklir Iran yang diperiksa oleh para ahli IAEA.

Menyinggung pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS yang dikenal sebagai AUKUS, di mana AS dan Inggris akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir, Eslami mengatakan, “Bukankah mereka ( IAEA) sensitif terhadap negara-negara ini?”

Pada September 2021, mantan duta besar Iran untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina, Kazem Gharibabadi, pada sesi reguler IAEA ke-65, mengecam apa yang dia sebut standar ganda Barat karena getol menuduh Iran mengejar teknologi nuklir non-sipil tapi di saat yang sama membiarkan kesepakatan pembangunan kapal selam berbahan bakar uranium tingkat senjata ke negara lain.

“Sangat disesalkan bahwa negara-negara yang memarahi Iran karena memperkaya uranium hingga 60 persen untuk tujuan kemanusiaan dan damai sekarang telah memutuskan untuk menjual ke Australia kapal selam nuklir militer yang akan menggunakan uranium yang diperkaya ke tingkat lebih dari 90 persen,” terangnya.

Kepala AEOI melanjutkan bahwa tindakan nuklir timbal balik Iran sejalan dengan kebijakan “tekanan psikologis dan politik” dan kampanye “tekanan maksimum” terhadap bangsa Iran.

“Musuh, dalam nafas terakhir mereka, mengambil ujian terakhir mereka dan membawa kasus Iran ke Dewan Gubernur (IAEA), yang kami tanggapi dengan cara yang sepenuhnya legal, dan jika mereka ingin mematuhi perjanjian maka apa pun yang telah disepakati akan dilaksanakan, tidak lebih atau tidak kurang,”pungkas Eslami. (mm/tasnim)

Baca juga:

Ayatullah Khamenei: Ekspansionisme NATO Picu Krisis Ukraina

Media IRGC Sebut Wawancara Pompeo dengan Al Arabiya “Perjamuan Pembunuh”

DISKUSI: