Banyak Anak Sekolah Keracunan di Iran, Teheran: Ini Ulah Musuh
Teheran, LiputanIslam.com – Pemerintah Iran menyatakan bahwa terjadinya peristiwa misterius berantai di mana siswi di beberapa kota Iran keracunan tidaklah lepas dari perang hibrida musuh terhadap Iran.
Insiden itu dimulai pada akhir November di kota suci Qom di mana sekitar 50 siswi sebuah sekolah jatuh sakit dan harus dibawa ke rumah sakit akibat keracunan. Insiden serupa kemudian terjadi di beberapa sekolah lain di Qom, Teheran, dan Kermanshah di barat dan Ardabil di barat laut. Puluhan siswi terkena dampak dalam setiap insiden, dan beberapa harus dirawat di rumah sakit.
Presiden Sayid Ebrahim Raisi, Jumat (3/3), mengatakan bahwa musuh sedang “berusaha menciptakan stres dan kecemasan di kalangan siswa dan orang tua sehingga terbentuk kekacauan”, sebagai bagian dari perang psikologis.
“Suatu hari, musuh menghasut kerusuhan jalanan, dan di lain hari mereka mencoba menciptakan masalah di bidang pendidikan dan sekolah, karena meski ada banyak plot, masyarakat di seluruh negeri ini tampil ke lapangan dan mengalahkan musuh pada 11 Februari”, ungkap Raisi, mengacu pada pawai puluhan juta rakyat di seantero Iran pada perayaan HUT ke-44 Revolusi Islam.
Presiden Iran mengaku telah menugaskan menteri intelijen dan menteri dalam negeri untuk menindaklanjuti masalah ini sedini mungkin untuk kemudian segera mempublikasikan temuan mereka.
Di hari yang sama, Menlu Hossein Amir-Abdollahian mengecam pemerintah Barat karena “meneteskan air mata buaya atas peracunan tersebut”.
“Reaksi intervensi dari beberapa otoritas Barat terhadap pertanyaan tentang dugaan peracunan siswi tercinta Iran adalah kelanjutan dari perang hibrida musuh,” tulisnya dalam sebuah posting Twitter.
“Lembaga negara terkait menindaklanjuti dengan serius dan cermat memeriksa dimensinya. Bangsa besar Iran sangat mengenal air mata buaya!” sambungnya.
Sebelumnya, Jerman berkomentar bahwa peristiwa keracunan berantai siswi di Iran harus diselidiki sepenuhnya oleh pihak berwenang.
“Laporan siswi yang diracuni di Iran sangat mengejutkan,” cuit Menlu Jerman Annalena Baerbock di Twitter.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby juga angkat bicara dengan mengatakan masalah ini “sangat memprihatinkan” dan dunia perlu mengetahui apa yang menyebabkan penyakit tersebut.
Nasser Kanaani menyebut sikap Jerman terhadap masalah ini “munafik dan usil”.
“Salah satu fakta pahit yang masih perlu klarifikasi adalah keracunan bahan kimia melalui gas beracun buatan Jerman selama perang yang dipaksakan Saddam (terhadap Iran) yang masih memakan korban jiwa,” tulisnya, mengacu pada penggunaan senjata kimia buatan Jerman terhadap rakyat Iran selama perang delapan tahun.
“Ekspresi keprihatinan Anda terhadap kasus ini munafik dan usil,” tambahnya.
Kanaani juga mengatakan bahwa pemerintah Iran sangat serius dalam “mengidentifikasi dan mencabut niat buruk ini,” dan bahwa Teheran tidak akan membiarkan orang lain dengan “motivasi politik” menimbulkan rasa tidak aman bagi siswi Iran.(mm/presstv)
Baca juga: