Babak Belur Digempur Ansarullah Yaman, Saudi Ajukan lagi Usulan Damai

0
1037

Riyadh, LiputanIslam.com –   Kerajaan Arab Saudi mengajukan inisiatif perdamaian baru untuk menyudahi perang di Yaman, termasuk dengan menerapkan gencatan senjata secara nasional serta pembukaan jalur udara dan laut Yaman, namun pihak lawan Saudi, Ansarullah (Houthi), menanggapi sinis usulan Riyadh tersebut.

Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al-Saud mengumumkan inisiatif perdamaian itu, Senin (22/3), setelah berbagai wilayah negaranya, termasuk Riyadh, semakin kerap mendapat serangan rudal dan drone Yaman dalam beberapa pekan terakhir.

Selain itu, Ansarullah juga terus menggempur dan menekan pasukan Saudi dan sekutunya di Ma’rib, daerah kaya minyak dan strategis, yang menjadi benteng terakhir pasukan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang dibela Saudi.

Tekanan hebat Ansarullah itu membuat para pejabat dan media Saudi menyerukan kepada masyarakat internasional agar turun tangan mencegah serangan Ansarullah (Houthi), yang belakangan ini juga menyasar kilang minyak Saudi di Riyadh hingga menyebabkan kebakaran dan kerusakan, seperti terlihat dalam gambar hasil pencitraan satelit yang beredar.

Usulan damai Saudi mencakup pembukaan kembali Bandara Internasional Sanaa, ibu kota Yaman, pembiaran masuk bahan bakar dan pangan ke Yaman melalui Pelabuhan Hudaydah. Pelabuhan udara dan pelabuhan laut tersebut selama ini dikuasai oleh Ansarullah.

Farhan menyebutkan bahwa Riyadh akan bekerjasama dengan masyarakat internasional untuk menekan Ansarullah agar menerima usulan ini dan mendatangi meja perundingan, namun juga menegaskan bahwa koalisi akan terus berusaha membendung dan membalas serangan Ansarullah.

Pemerintahan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung secara total oleh pasukan koalisi dalam memerangi Ansarullah menyambut baik usulan damai Saudi.  Sambutan itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kementerian luar negerinya yang berkedudukan di kota Aden, Yaman selatan.

Di pihak lain, Ansarullah menanggapi sinis usulan damai Saudi dan menilainya tidak mengandung materi baru dan tidak pula memenuhi syarat berupa pencabutan secara total blokade Saudi dan sekutunya terhadap Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hudaydah.

Perunding senior Ansarullah Mohammad Abdul Salam mengatakan kepada Reuters, Senin, bahwa pihaknya berharap Saudi mengumumkan pencabutan blokade tersebut serta segera melepaskan 14 kapal yang ditahan oleh pasukan koalisi ketika akan masuk ke Yaman.

“Harus dibedakan apa yang memang merupakan hak asasi manusia seperti pembukaan kembali Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hudaydah, yang sekiranya tidak tunduk intimidasi politik dan militer,”ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Ansarullah akan terus berkomunikasi dengan Saudi dan AS melalui perantara Oman untuk membuka jalan bagi tercapainya kesepakatan damai.

Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 100,000 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil yang gugur akibat serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi.

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Farhan Haq menyatakan organisasi ini menyambut baik “iktikad Saudi untuk mengambil sejumlah tindakan guna membantu penyelesaian konflik di Yaman”, namun sembari menyebutkan bahwa sejauh ini “waktunya masih terlampau dini”.

Dia juga mengatakan bahwa usulan Saudi itu sejalan dengan inisiatif PBB, dan bahwa Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths akan menindak lanjuti masalah ini dengan menghubungi kedua pihak yang bertikai. (mm/raialyoum/alalam)

Baca juga:

Ansarullah Ungkap Data Enam Tahun Perang di Yaman

Foto Satelit Buktikan Akurasi Serangan Yaman ke Kilang Minyak Saudi

DISKUSI: