Ayatullah Khamenei: Peradaban Barat Gagal dalam Perang Melawan Pandemi Covid-19

0
533

Teheran, LiputanIslam.com –  Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menilai peradaban barat telah gagal menampilkan kinerja yang efisien dalam perang melawan wabah virus corona (Covid-19).

“Kegagalan peradaban Barat dalam ujian global perang melawan virus corona sudah jelas dan cukup terlihat. Orang-orang Barat dan orang-orang yang kebarat-baratan tidak ingin kegagalan ini terlihat, tapi perlu mempelajari dan berbicara tentang berbagai dimensi dan alasan kegagalan ini,” ujar Ayatullah Khamenei dalam pidatonya untuk Komite Nasional Pemberantasan Virus Corona melalui konferensi vide, Ahad (10/5/2020).

“Barat telah gagal dalam manajemen, filosofi sosial dan moralitas dalam pemberantasan virus corona,” tambahnya.

Menyinggung buruknya manajemen pemerintah di beberapa negara Barat, dia mengatakan, “Virus corona muncul di Amerika Serikat (AS) dan Eropa lebih lambat daripada negara lain, yang berarti mereka memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri dalam memerangi virus. Tapi ternyata mereka gagal melakukannya. Buktinya adalah banyaknya jumlah kematian dan tingginya angka pengangguran di AS dan beberapa negara Eropa. ”

Mengacu pada “filsafat sosial Barat” yang dipandangnya gagal, dia mengatakan, “Filsafat sosial Barat didasarkan pada materialisme dan uang. Karena itu, mereka tidak begitu menghormati orang tua, orang sakit, dan para tunawisma di tengah wabah virus corona karena kelompok-kelompok ini tidak mampu menghasilkan uang dan menciptakan materialisme ”.

“Banyaknya orang yang meninggal di panti jompo mengungkapkan kegagalan filosofi sosial Barat,” lanjutnya.

Dia menilai masyarakat Barat juga telah gagal dalam “menunjukkan moralitas publik” selama pandemi ini.

“Orang-orang Barat telah gagal dalam semua klaim mereka, dan fakta-fakta ini harus dijelaskan kepada publik,” katanya, mengacu pada kasus-kasus panic buying dan berbagai kasus lain yang terjadi di beberapa negara yang dilanda pandemi Covid-19.

Mengenai kondisi Iran sendiri, Ayatullah Khamenei mengaku bersyukur kepada Allah SWT atas perjuangan pemerintah dan masyarakat Iran dalam memerangi wabah ini, dan menilainya “benar-benar luar biasa dan terhormat”.

Baca: WHO Puji Sepak Terjang Iran dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19

Ayatollah Khamenei menyatakan mobilisasi nasional dalam penanggulagan wabah ini memiliki basis ilmiah sekaligus motif keagamaan, jihad dan kemanusiaan sehingga dapat diharap “mengubah kemalangan menjadi berkah, dan ancaman menjadi peluang.”

Mengenai pembukaan kembali rumah-rumah ibadah dan tempat-tempat ziarah, dia mengatakan, “Saya tidak mengajukan usulan apapun dalam masalah ini. Saya mengikuti pendapat dan ketentuan para ahli Komite Nasional Pemberantasan Virus Corona.”

Baca: Iran Dobrak Monopoli Barat dalam Produksi Peralatan Medis

Dia melanjutkan, “Tapi perlu diingat bahwa ibadah dan hubungan dengan Allah SWT, terutama di bulan suci Ramadhan dan malam-malam Qadar, tergolong kebutuhan mendasar dan pasti bagi warga, yang dalam berbagai urusan penting memerlukan peningkatan hubungan dengan Sang Maha Pencipta. Dan tentu saya yakin bahwa kalaupun ada penetapan protokol yang ketat dalam masalah ini maka orang-orang yang beriman dan para jemaah masjid-masjid adalah kalangan yang lebih konsisten dibanding orang-orang lain.” (mm/fna/alalam)

DISKUSI: