Assad: Eropa, AS, dan Turki Dalang Terorisme di Suriah
Damaskus, LiputanIslam.com – Presiden Suriah Bashar Assad menegaskan bahwa Uni Eropa, AS, Turki, dan beberapa negara lain merupakan barisan pembuat kekacauan dan gerakan terorisme di Suriah.
“Eropa adalah pemain utama dalam penciptaan kekacauan di Suriah. Selanjutnya, mereka menanam dan mereka pula yang menuai, teroris disokong Eropa, dan tentunya juga AS, Turki, dan lain-lain,” tutur Assad dalam wawancara eksklusif dengan saluran TV Rai News yang berbasis di Italia, Senin (9/12/2019).
Presiden Suriah menjelaskan, “Uni Eropa secara terbuka mendukung kawanan teroris di Suriah sejak hari pertama, ataupun minggu pertama, sejak awal. Mereka bertanggungjawab di depan pemerintah Suriah. Beberapa rezim seperti rezim Prancis mengirim mereka senjata. Mereka mengatakan demikian, salah satu pejabat mereka, saya kira mantan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, mengatakan, ‘Kami mengirim senjata.’ Mereka mengirim senjata dan menciptakan kekacauan ini. Karena itulah sejumlah besar orang, jutaan orang, tidak bisa lagi tinggal di Suriah dan mendapatkan kesulitan untuk itu, sehingga harus keluar darinya.”
Mengenai peran Rusia di Suriah, Assad mengatakan, “Rusia menganggap hukum dan sistem internasional yang menjadi pijakannya adalah untuk kepentingan Rusia dan seluruh dunia. Dengan demikian, menurut mereka, dukungan kepada Suriah adalah dukungan kepada hukum internasional. Ini satu poin. Poin kedua adalah bahwa tindakan mereka terhadap teroris adalah untuk kepentingan rakyat Rusia dan demi kepentingan seluruh dunia.”
Baca: Jet Tempur Su-35 Rusia Cegat Jet Tempur Israel di Suriah
Assad menilai penempatan pasukan Rusia di Suriah timur sebagai tindakah untuk menciptakan keseimbangan dengan pasukan AS dan Turki.
Mengenai kemungkinan mengadakan pertemuan dengan sejawatnya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, Assad mengatakan, “Saya tidak akan merasa bangga jika suatu hari saya harus melakukan ini. Sebaliknya, saya akan merasa jijik ketika berhadapan dengan Islamis oportunistik seperti ini. Tugas saya berkaitan dengan kepentingan Suriah. Jadi, di manapun kepentingan itu ada saya akan bergerak kepadanya.”
Baca: Pasukan Elit Iran Bersumpah akan Ratakan Tel Aviv dengan Tanah
Presiden Suriah kemudian berkomentar untuk pertama kalinya ihwal perkembangan situasi di Libanon dengan menyebutnya bahwa berdampak bagi Suriah.
“Libanon lebih berpengaruh di Suriah daripada negara lain karena negara ini tetangga dekat kami. Tapi sekali lagi, jika apa yang terjadi secara spontan dan terkait dengan reformasi dan keberlepasan dari sistem politik sektarian, maka ini akan baik bagi Lebanon,” ujarnya. (mm/raialyoum)