AS Nyatakan Ada Kemajuan Substansial dalam Perundingan Nuklir dengan Iran
Washington, LiputanIslam.com – Amerika Serikat (AS) menyatakan telah terjadi “kemajuan substansial” dalam perundingan di Wina untuk penyelamatan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, dan menganggap kesepakatan mungkin terjadi dalam beberapa hari jika Iran “menunjukkan keseriusan”.
Perundingan Wina, yang melibatkan Iran serta Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan China secara langsung, dan AS secara tidak langsung, dilanjutkan pada akhir November dengan tujuan memulihkan kesepakatan nuklir 2015 yang lazim disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Kesepakatan itu menawarkan bantuan sanksi kepada Teheran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya, namun AS di masa kepresidenan Donald Trump secara sepihak menarik diri dan menerapkan kembali sanksi ekonomi berat sehingga Iran mereaksinya dengan mengabaikan komitmennya.
Seorang juru bicara Kemlu AS, Kamis (17/2), mengatakan kepada AFP, “Kemajuan substansial telah dibuat dalam minggu terakhir… Jika Iran menunjukkan keseriusan, kita dapat dan harus mencapai kesepahaman tentang pengembalian bersama untuk implementasi penuh JCPOA dalam beberapa hari.”
Dia menambahkan, “Apa pun yang lebih dari itu akan menempatkan kemungkinan kembalinya kesepakatan itu dalam risiko besar.”
Presiden AS Joe Biden mengaku bersedia kembali ke JCPOA dan meringankan beberapa sanksi AS jika Teheran melanjutkan komitmennya pada perjanjian ini.
Barat selama ini selalu menuding Iran berambisi membuat bom nuklir, dan belakangan ini diopinikan bahwa Iran hanya tinggal beberapa minggu lagi untuk memiliki bahan fisil yang cukup untuk membuat senjata nuklir.
Iran selalu membantah tudingan itu sembari menegaskan bahwa negara republik Islam ini memiliki hak yang sah untuk memanfaatkan energi nuklir bertujuan damai.
Kamis lalu Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei kembali menegaskan hak tersebut dalam sebuah pidatonya.
“Mereka (musuh-musuh Iran) berdalih bahwa (Iran) sudah berjarak sekian dari produksi bom (nuklir). Mereka omong kosong, mereka tahu kita tidak berurusan dengan ini, tidak mencari senjata nuklir,”ungkapnya.
Dia menambahkan, “Kita ingin memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai, mereka mengetahui dan mengidentifikasi hal ini. Mereka tak ingin bangsa Iran meraih kemajuan sains sedemikian besar dan cemerlang ini. Mereka menekan karena bangsa ini esok hari akan membutuhkannya dan tak ingin gerakan ini berlanjut.” (mm/raialyoum/alalam)
Baca juga: