AS Dikabarkan Mempertimbangkan Penghapusan IRGC dari Daftar Hitam
Washington, LiputanIslam.com – Situs Axios yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengutip pernyataan tiga narasumber dari AS dan Israel bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan penghapusan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dari daftar hitam terorisme jika Iran menunjukkan komitmen secara terbuka untuk mengurangi eskalasi di kawasan Timteng.
Sumber-sumber itu menyebutkan, “Klasifikasi IRGC tidak terkait langsung dengan perjanjian nuklir,” dan “keputusan apa pun akan mengambil bentuk pemahaman bilateral yang terpisah antara AS dan Iran.”
Dikutip Al-Mayadeen, Rabu (16/3), mereka menjelaskan, “Salah satu ide yang dibahas oleh pemerintahan Biden akan menjadi deklarasi publik bahwa AS berhak untuk mengembalikan nama IRGC (ke daftar itu) jika memandang Iran belum memenuhi janjinya untuk menghentikan eskalasi di kawasan.”
Menurut mereka, pemerintahan Biden memberi tahu pemerintah Israel bahwa kemungkinan seperti itu sedang dipertimbangkan, tapi mereka menekankan bahwa belum ada keputusan yang diambil.
Sumber-sumber itu juga menyatakan adanya “ketakutan dan kekhawatiran pemerintah Israel atas gagasan ini,” terutama karena “AS tidak meminta komitmen khusus dari Iran untuk tidak menyerang AS dan sekutunya di kawasan”.
Menurut laporan Axios, mantan Wakil Presiden Mike Pence ketika mengunjungi Israel pada pekan lalu dan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengklaim bahwa Biden berencana menghapus IRGC dari daftar hitam dengan imbalan komitmen yang lebih ketat untuk tidak menyerang AS. Namun, ketika para pejabat Israel mencoba mengkonfirmasi hal ini di Washington, mereka diberitahu bahwa pemerintahan Biden memang telah membahasnya tapi tingkat kemungkinan terlaksananya kecil.
AS pada tahun 2019 mencantumkan IRGC dalam daftar organisasi “teroris”. Menteri Luar Negeri Iran Amir Abdollahian ketika berbicara tentang perkembangan negosiasi di Wina menegaskan, “Beberapa persoalan yang terkait dengan para pahlawan nasional kami tak dapat diperdebatkan.” (mm/raialyoum)
Baca juga: