Aramco Dibakar Pasukan Yaman, Begini Cara Saudi Mengadu kepada Dunia
Riyadh, LiputanIslam.com – Tak berdaya menangkis serangan pasukan Yaman, meski dibekali Amerika Serikat (AS) dengan sistem anti-rudal, Arab Saudi mengadu kepada masyarakat internasional dengan cara mengingatkan bahwa serangan itu pasti mengganggu pasokan minyak dunia.
Sebuah sumber resmi di Kementerian Energi Saudi menyatakan bahwa serangan dari pasukan Yaman pada hari Jumat (25/3) sore telah menyasar stasiun distribusi produk minyak di Jeddah utara dan stasiun Al-Mukhtara di Jizan.
Dikutip Rai Al-Youm, sumber tersebut menyatakan kecaman keras Saudi atas serangan itu serta menyebutnya “sabotase” dan pelanggaran terhadap semua hukum dan norma internasional karena menarget instalasi vital dan objek sipil.
Lebih lanjut, dia mengkonfirmasi apa yang telah diumumkan sebelumnya oleh otoritas Saudi bahwa Riyadh tidak akan bertanggung jawab atas kekurangan pasokan minyak ke pasar global, karena penyebabnya adalah “serangan sabotase terus-menerus terhadap fasilitas minyaknya oleh pasukan Houthi (Ansarullah) yang didukung Iran”.
Sumber itu menekankan imbauan Saudi bahwa masyarakat internasional harus menyadari “bahaya Iran” yang disebutnya terus membekali pasukan Houthi dengan teknologi rudal balistik dan pesawat nirawak canggih yang digunakan untuk menyerang area produksi minyak dan gas dan turunannya di Saudi.
Dia menjelaskan bahwa hal itu menimbulkan efek serius pada sektor produksi, pemrosesan dan pemurnian serta berdampak buruk pada kapasitas produksi Saudi dan kemampuannya memenuhi kewajibannya ke pasar global, dan pada gilirannya mengancam keamanan dan stabilitas pasokan energi ke pasar global.
Sementara itu, Kemlu Amerika Serikat (AS) turut mengutuk serangan Yaman terhadap fasilitas dan infrastruktur minyak di Arab Saudi, dan menekankan bahwa serangan ini tak dapat diterima.
Kemlu AS mengatakan kepada Al Arabiya bahwa serangan itu merupakan serangan terhadap warga sipil dan ribuan orang AS di Arab Saudi.
Kemlu AS menambahkan bahwa pemerintah AS sedang mengerjakan draf resolusi di PBB untuk mengakhiri perang di Yaman.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan Yaman mengumumkan pelaksanaan operasi ketiga untuk mendobrak blokade. Jubir militer Yaman Brigjen Yahya Saree, menegaskan, “Sebagai reaksi atas berlanjutnya blokade zalim, kami melancarkan operasi ke-3 pemecahan blokade.” (mm/raialyoum/alalam)
Berita Terkait: