Ancam Hizbullah, Militer Israel Bersumpah akan Luluh Lantakkan Infrastrukur di Lebanon
Quds LiputanIslam.com – Komandan wilayah utara Israel, Mayjen Amir Baram, mengancam akan meluluh lantakkan insfrastruktut Lebanon jika terjadi perang Israel dengan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Radio Militer Israel, Selasa (7/6), mengutip pernyataan Amir Baram pada peringatan 16 tahun perang kedua Israel-Hizbullah pada Juli 2006 bahwa Hizbullah sedang mencoba memaksakan tantangan pada Israel, tetapi tantangan itu masih sangat tercegah.
“Stabilitas keamanan di front utara yang dihasilkan dari perang ini merupakan bukti terbaik kekuatan pencegahan yang diciptakannya,” ujarnya.
Menurutnya, tentara Israel memantau pergerakan para aktivis Hizbullah di area pagar perbatasan, dan memperingatkan bahwa Hizbullah akan membayar mahal.
“Baru-baru ini, Hizbullah telah mengintensifkan pembangunan pos-posnya di sini di sepanjang perbatasan,” katanya.
Dia menambahkan, “Kita bisa melihat para pelaku mendekati daerah perbatasan. Kami mengenal mereka: nama mereka, dari mana mereka berasal dan di mana mereka bekerja. Ketika saatnya tiba, mereka akan membayar harganya.”
Dia juga mengatakan bahwa tentara Israel “akan terus beroperasi di Suriah dan Lebanon, baik dengan mengamankan keamanan harian maupun melalui pertempuran tersembunyi di antara perang untuk melemahkan semua upaya, pengadaan posisi dan pembesaran terorisme”.
Dia lantas menyebutkan bahwa dalam perang mendatang tentara Israel akan meluluh lantakkan semua bangunan infrastruktur di garis kontak militer Israel dengan Lebanon.
Baram melontarkan ancaman demikian sehari setelah seorang pejabat senior Hizbullah mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap Israel di tengah sengketa perbatasan laut yang sedang berlangsung antara Israel dan Lebanon.
Dia juga berbicara demikian hanya beberapa hari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelesaikan latihan militer besar yang mensimulasikan serangan militer di Lebanon dalam perang yang mungkin berkobar di masa mendatang.
Wakil Sekjen Hizbullah Naim Qasim Senin lalu mengatakan kepada Reuters bahwa mereka siap menggunakan kekuatan melawan Israel jika Lebanon menentukan bahwa perbatasan lautnya dilanggar Israel dengan mendatangi anjungan produksi gas baru di perairan yang disengketakan.
“Ketika negara Lebanon mengatakan bahwa Israel menyerang perairan dan minyak kami, maka kami siap untuk melakukan bagian kami dalam hal tekanan, pencegahan dan penggunaan cara yang tepat, termasuk kekuatan,” kata Qasim.
Pada Ahad lalu, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa tindakan Israel di kawasan tersebut merupakan “provokasi dan tindakan bermusuhan.” (mm/raialyoum/ti)
Baca juga: