Adakan Konferensi Pers Pertama, Sayid Raisi Pastikan Tak akan Adakan Pertemuan dengan Biden
Teheran, LiputanIslam.com – Presiden terpilih Iran Sayid Ebrahim Raisi mengadakan konferensi pers untuk pertamanya kali, Senin (21/6). Mula-mula, rohaniwan bergelar hujjatul Islam ini mengapresiasi partisipasi rakyat Iran dalam pilpres Jumat pekan lalu, yang menurutnya, juga membawa pesan tentang keteguhan bangsa Iran kepada jejak pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomaini, dan jalan para martir Iran, terutama sang pejuang legendaris Qasem Soleimani.
Setelah berbicara mengenai kebijakan dalam negerinya, terutama dalam upaya memperbaiki kondisi ekonomi, Raisi juga bicara mengenai kebijakan luar negerinya.
Ditanya mengenai apa pesan pemerintahannya untuk AS dan Eropa, Raisi mengatakan, “Saya menekankan keharusan AS kembali kepada kesepakatan nuklir dan konsisten kepada janjinya dalam kesepakatan ini, dan ini sudah ditegaskan oleh bangsa Iran.”
Dia memastikan bahwa “interaksi secara meluas dan seimbang” dengan semua negara dunia akan menjadi menjadi salah satu kebijakan prinsipalnya. Dia lantas menyindir AS bahwa “tekanan maksium terhadap Iran sudah tak berguna lagi sehingga perlu dipertimbangkan lagi.”
“Bangsa Iran telah membuktikan ketahanannya di depan segala tekanan. Dunia harus tahu bahwa kebijakan luar negeri kami bertolak bukan dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (perjanjian nuklir JCPOA), tidak terbatas padanya, melainkan kami menindak lanjuti interaksi luas dan seimbang dengan semua negara dunia sebagai prinsip kebijakan kami,” terangnya.
Mengenai perundingan nuklir di Wina untuk pemulihan JCPOA yang dilanggar oleh AS dan kemudian dibalas pelanggaran oleh Iran, Raisi mengatakan, “Kami mendukung segala pembicaraan yang mengandung kepentingan nasional kami. Di saat yang sama, kami tak akan menggadaikan situasi ekonomi dan keadaan yang dialami oleh rakyat demi negosiasi ini, dan kami tak akan pernah menerima adanya negosiasi demi suatu negosiasi.”
Dia menambahkan bahwa Iran tak akan membiarkan perundingan dilakukan hanya demi menguras tenaga, melainkan harus segera membuahkan hasil bagi bangsa Iran.
“Kami bekerja demi mewujudkan hasil bagi bangsa Iran, dan mencabut sanksi dan pembatasan yang dipaksakan terhadap kami,” ujarnya.
Ditanya mengenai kemungkinan dirinya akan mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, dia menepisnya dan memastikan tak akan ada negosiasi dengan pemerintah Biden. Dia menyoal, “Apa faktor di balik tak adanya keterikatan Biden dengan komitmen pemerintah AS sebelumnya?”
Dia mengatakan, “Usulan saya kepada pemerintah AS ialah segera menjalankan semua komitmennya (kepada JCPOA) dan mencabut sanksinya.”
Menurutnya, bangsa Iran sudah pesimis terhadap JCPOA akibat pelanggaran AS, dan tak akan pernah ada pembicaraan mengenai isu regional dan rudal Iran dengannya. (mm/alalam)
Baca juga: