Soal Dampak Serangan Iran,Pentagon: Kami Baru Tahu Hari Kamis Ini
Washington,LiputanIslam.com-Usai bocornya versi yang berbeda dengan versi resmi terkait kerugian dari serangan rudal Iran, seorang jubir Pentagon berupaya menghindarkan pemerintah AS dari tuduhan penyembunyian fakta.
Menurut laporan Reuters, Pentagon pada hari Jumat (17/1) mengklaim, tak ada upaya untuk meremehkan informasi terkait serdadu AS yang terluka akibat serangan ke Ayn al-Asad, juga tak ada usaha untuk menunda-nunda pengumuman kerugian yang diderita AS.
Donald Trump (presiden AS), Mark Esper (menhan AS), dan para pejabat AS dalam 10 hari terakhir berkali-kali mengklaim, serangan rudal Iran ke Ayn al-Asad tidak menimbulkan korban jiwa atau luka sama sekali.
Meski demikian, situs Defense One pada Jumat kemarin mengkonfirmasi bahwa sedikitnya 11 serdadu AS terluka akibat serangan itu. Mereka lalu dibawa ke klinik AS di Kuwait dan Jerman. Sebelum ini, sejumlah laporan bahkan menyebut bahwa puluhan serdadu AS tewas dalam serangan balasan Iran.
Jonathan Hoffman mengaku, petinggi militer AS baru tahu pada hari Kamis (16/1) bahwa 11 serdadu AS mengalami gegar otak ringan dan telah dievakuasi ke luar Irak.
“Isu soal adanya upaya untuk meremehkan jumlah korban luka, atau bahwa tak ada koordinasi politik dalam masalah ini, tidak perlu ditanggapi,”ujar jubir Pentagon ini.
Sebelum ini, sejumlah media yang diberi akses ke Ayn al-Asad mengklaim, tak serdadu AS yang tewas atau terluka atau cedera serius akibat serangan Iran. Namun harian Washington Post edisi Rabu (15/1) melaporkan, sejumlah serdadu AS dirawat lantaran menderita gegar otak ringan.
Myles Caggins (jubir koalisi AS) mengatakan,”Demi kehati-hatian, sejumlah serdadu AS dibawa ke pusat medis di Landstuhl, Jerman. Sedangkan sisanya dikirim ke Camp Arifjan, Kuwait, untuk diperiksa lebih lanjut.” (af/fars)
Baca Juga:
Ayatullah Khamenei Sebut Peristiwa Seputar Gugurnya Soleimani sebagai “Hari-Hari Allah”
Pembunuhan Soleimani Paksa Trump Berada Pada Posisi Sulit