Senator AS Peringatkan Trump Soal Serangan ke Situs Budaya Iran
“Saya hari ini (Senin) telah berbicara dengannya (Donald Trump). Saya katakan, kita tidak berperang dengan budaya bangsa Iran. Situs-situs budaya dan tempat-tempat keagamaan bukan target yang legal,”kata Lindsey Graham, seperti diberitakan Hill.
Senator dari South Carolina ini menambahkan, menjadikan situs-situs budaya sebagai target militer, akan mereduksi kredibilitas tindakan yang akan dilakukan AS.
Dalam beberapa hari terakhir, Trump mengumbar ancaman akan menyerang situs-situs budaya di Iran.
Sesumbar Trump dilontarkan sehari setelah terjadinya serangan udara AS di sekitar bandara Baghdad, yang menewaskan Qassem Soleimani (komandan Pasukan Quds IRGC) dan Abu Mahdi al-Muhandis (petinggi al-Hashd al-Shaabi).
Melalui akun Twitter-nya, Trump berkoar,”Jika Iran menyerang warga atau kepentingan AS, AS akan menyerang 52 situs di wilayah Iran, mewakili 52 orang AS yang disandera Iran beberapa dekade lalu. Sebagian situs-situs itu berprofil tinggi dan sangat penting bagi Iran dan budayanya. Target-target itu, dan Iran sendiri, akan menjadi sasaran serangan hebat. AS tidak butuh diancam lagi.”
Cuitan presiden direspon oleh menlu Iran. Mohammad Javad Zarif menyatakan,”Penargetan situs-situs budaya adalah sebuah kejahatan perang. Akhir riwayat kejahatan AS di Asia Barat (Timteng) telah dimulai.” (af/alalam)
Baca Juga:
Poster Raksasa Soleimani dan Al-Muhandis Hantui Lokasi Sekitar Kedubes AS di Baghdad
Jubir Tentara Irak: Pergerakan AS di Udara dan Darat Irak Telah Dibatasi