Pompeo dan Kushner Disebut Berperan dalam Penangkapan Para Pangeran Saudi
Riyadh,LiputanIslam.com-Sumber-sumber berita domestik dan asing terus mengabarkan perkembangan satu dua terakhir Saudi, terutama terkait penangkapan sejumlah pangeran Saudi.
Setelah media Saudi, Wall Street Journal adalah media Barat pertama yang mengkonfirmasi berita penangkapan tersebut. Menurut WSJ, selain para pangeran, sejumlah perwira kemendagri dan kemenhan Saudi juga ditahan.
WSJ mengklaim, orang-orang tersebut ditangkap atas percobaan kudeta di dalam negeri Saudi. Berdasarkan laporan, Saud bin Nayef, saudara mendagri Saudi yang juga ditangkap, telah dipanggil untuk pemeriksaan.
Sejumlah media mengklaim, Raja Salman sudah mati atau dalam kondisi sekarat. Namun menurut WSJ, dia masih hidup. Meski begitu, WSJ mengaku tidak tahu apakah Raja Salman akan mundur demi melapangkan jalan putranya atau tidak. Tapi, hal yang bisa dipastikan adalah, kondisi fisik Raja Salman baik-baik saja sehari sebelum penangkapan, yaitu saat ia menyambut pejabat Inggris di Riyadh.
Figur-figur terpenting yang ditangkap meliputi Ahmad bin Abdulaziz (saudara Raja Salman)dan Abdulaziz bin Saud bin Nayef (mendagri Saudi). Sejumlah media juga menyebut nama Muhammad bin Nayef (mantan putra mahkota Saudi). Ada juga beberapa pangeran lain yang nama-nama mereka belum dipublikasikan.
Sumber-sumber Saudi dan Barat memberitakan, pasukan loyalis Bin Salman menangkap para pangeran tersebut di rumah mereka. Namun menurut Washington Post, Muhammad bin Nayef dan saudaranya, Nawaf bin Nayef, saat pulang dari berburu di hari Kamis diberitahu bahwa Bin Salman ingin bertemu mereka Jumat pagi (6/3). Namun begitu mereka sampai ke istana putra mahkota, keduanya langsung ditangkap.
Fuad Ibrahim, oposisi Saudi yang menetap di London, menyatakan bahwa penangkapan kali ini berbeda dengan penangkapan tahun 2017 di hotel Ritz. Jika dahulu penangkapan itu bernuansa keuangan-politik-sikap, tapi penangkapan kali ini berkaitan dengan masa depan kepolitikan Bin Salman.
Sebab itu, Fuad Ibrahim memprediksi bahwa para pangeran itu tak akan segera dibebaskan. Dia menggulirkan sejumlah skenario mengerikan terkait nasib para tahanan itu, yaitu penahanan abadi atau pembunuhan. Sebab, jika para pangeran itu dibiarkan hidup, akan membahayakan posisi Bin Salman.
Fuad Ibrahim mengatakan, ada kemungkinan sejumlah orang di pemerintahan AS telah membocorkan kepada Bin Salman kontak-kontak Ahmad bin Abdulaziz dan Muhammad bin Nayef dengan para petinggi AS. Oposisi Saudi ini mengklaim, para pembocor informasi itu adalah Jared Kushner (menantu Donald Trump) dan Mike Pompeo (menlu AS). (af/alalam)
Baca Juga:
Kerajaan Saudi Tangkap Tiga Pangeran Papan Atas
Organisasi Pro-Trump Ini Berupaya Cegah Penjualan Obat-Obatan Corona ke Iran