Pemimpin Ansharullah: Menyerah adalah Pilihan Fatal

0
800

Sanaa,LiputanIslam.com-Pemimpin Ansharullah Abdulmalik al-Houthi menegaskan, agresi ke Yaman tidak bisa dijustifkasi dengan dalih apa pun.

”Saudi dan UEA adalah eksekutor agresi, sementara anggota Koalisi lainnya adalah upahan,”kata al-Houthi dalam pidato peringatan tahun ke-8 agresi ke Yaman.

”Sikap manusiawi dan akhlak ada pada faksi-faksi Poros Resistansi dan kaum merdeka Umat Islam. Namun sejak awal agresi, kita menyaksikan kebungkaman dunia internasional.”

“Koalisi Agresor berusaha menguasai situs-situs minyak, pelabuhan, dan sumber-sumber nasional. Koalisi ini juga merampok pemasukan dari minyak Yaman dan mencegah bangsa Yaman menikmati hasilnya,” tegas al-Houthi.

“Tujuan blokade dari Koalisi Agresor adalah menyengsarakan dan menundukkan bangsa Yaman… Mereka bahkan berupaya menghalangi masuknya komoditas minyak melalui jalan darat.”

“Negara kita membuat sendiri peralatan perangnya, dan sedang menuju pembuatan perangkat-perangkat nonmiliter. Hal ini menyebabkan kemurkaan Koalisi,” kata al-Houthi.

Pemimpin Ansharullah menegaskan, menyerah adalah pilihan fatal yang akan mendatangkan akibat buruk. “Kita menghadapi problem ekonomi dan militer. Namun kita mengubah problem menjadi peluang. Koalisi juga telah dikalahkan,” tandasnya.

Di akhir pidato, al-Houthi melayangkan peringatan kepada Koalisi Saudi dengan mengatakan, ”Di tahun ke-8 (perang), kami akan datang dengan rudal-rudal balistik dan drone jarak jauh.” (af/fars)

Baca Juga:

Aramco Dibakar Pasukan Yaman, Begini Cara Saudi Mengadu kepada Dunia

Ketika Yaman Menjadi Rawa Mematikan bagi Arab Saudi

DISKUSI: