Liga Arab Tolak ‘Perjanjian Abad Ini”

0
712

Kairo,LiputanIslam.com-Sidang luar biasa Liga Arab tingkat menlu telah dimulai pada Sabtu (1/2) kemarin. Agenda utamanya adalah membahas proposal perdamaian yang lazim disebut dengan “Perjanjian Abad Ini.”

Di akhir sidang kemarin, Liga Arab merilis statemen yang menegaskan penolakan terhadap proposal AS tersebut.

Menurut laporan al-Mayadeen, menlu-menlu Liga Arab menyatakan tak akan bekerjasama dengan pemerintah AS untuk menjalankan proposal itu.

Israel juga diperingatkan agar tidak mengeksekusi butir-butir proposal itu dan mengabaikan resolusi-resolusi internasional.

Liga Arab menyatakan, “Proposal Arab” adalah batas minimal yang bisa diterima negara-negara Arab untuk mewujudkan perdamaian bagi Palestina.

Dalam sidang tingkat kepala negara pada 2002 lalu di Beirut, Liga Arab mengesahkan sebuah proposal perdamaian Palestina-Israel. Proposal itu menuntut dibentuknya negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967.

Proposal Arab juga menegaskan pemulangan para pengungsi Palestina, mundurnya Tel Aviv dari Dataran Tinggi Golan, dan sejumlah titik di selatan Lebanon yang masih diduduki Israel. Jika hal-hal ini disepakati, negara-negara Arab akan mengakui Rezim Zionis secara resmi.

Dalam statemen kemarin, Liga Arab meminta masyarakat internasional untuk menghadapi tindakan-tindakan Israel yang merugikan bangsa Palestina.

Sidang kemarin diadakan atas permintaan Mahmoud Abbas (ketua PLO) dan dipimpin oleh menlu Irak. Selain menlu Irak, Abbas juga menyampaikan pidato di sidang tersebut.

Menurut Abbas, Benyamin Netanyahu tidak memercayai perdamaian sama sekali. Di masa Netanyahu, kata Abbas, tak ada kemajuan dalam masalah perdamaian.

“Pertemuan segitiga dengan Donald Trump juga tidak membuahkan hasil. Kami ingin membentuk negara kami sendiri, agar bangsa kami hidup dalam keamanan dan kebebasan. Sebelum ini, Trump mengaku bahwa dia yakin kami bisa hidup di negara tanpa senjata,”kata Abbas. (af/alalam/fars)

Baca Juga:

Palestina Putus Semua Hubungan dengan AS dan Israel

Warga Israel Kian Enggan Mengabdi di Militer Rezim Zionis

DISKUSI: