Iran: Sebaiknya Liga Arab dan GCC Khawatirkan Nuklir Israel
Teheran,LiputanIslam.com– Jubir Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh menanggapi pernyataan berbau intervensi Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Pada Rabu (14/4) lalu Sekjen GCC Nayef Falah Mubarak al-Hajraf menyatakan bahwa negara-negara anggota GCC “mesti dilibatkan dalam perundingan JCPOA”.
Al-Hajraf mengklaim bahwa GCC “memiliki peran utama dalam memperkuat keamanan dan stabilitas Teluk Persia”. Klaim ini diutarakannya dalam surat kepada Kemenlu Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman.
“Perundingan saat ini di Wina tidak boleh hanya mencakup prgram nuklir Iran saja, tapi juga mesti meliputi perilaku Iran, yang memicu instabilitas regional, serta rudal balistik dan dronenya,” ujar al-Hajraf.
Menanggapi statemen ini, Khatibzadeh menyinggung peran destruktif sejumlah negara di Liga Arab dan GCC. Ia mengatakan, ”Tujuan pernyataan-pernyataan ini bukan permintaan untuk berpartisipasi (dalam perundingan), namun bertujuan mengganggu proses perundingan teknis di Wina.”
“Para Sekjen Organisasi-organisasi ini hendaknya tahu bahwa Iran adalah anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Semua aktivitas nuklir Republik Islam Iran berada di bawah pengawasan lembaga ini. Jelas bahwa pengembangan program ini akan berlanjut selaras dengan hak sah Republik Islam Iran dan berasaskan kepentingan nasional serta pemenuhan kebutuhan yang bersifat damai,” kata Khatibzadeh.
Ia pun menyarankan para Sekjen Liga Arab dan GCC untuk memfokuskan perhatian ke aktivitas nuklir militer dan ilegal Rezim Zionis, daripada membarengi Rezim Zionis dalam melayangkan tuduhan kepada Iran.
Khatibzadeh menasihati agar Liga Arab dan GCC memandang ratusan hulu ledak nuklir Israel dan kenonanggotaannya di NPT sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional. (af/fars)
Baca Juga:
Iran Hasilkan 9 Gram Uranium Yang Diperkaya 60% Per 9 Jam, “Peringatan bagi Musuh”
Perundingan Nuklir Iran Dimulai Lagi di Tengah Ketegangan Pasca Insiden Natanz