Damaskus: AS dan Barat Tak Berhak Bicara Soal Hukum Internasional

0
587

Damaskus,LiputanIslam.com-Seorang pejabat Kemenlu Suriah menandaskan, Damaskus mengecam keras serangan gila-gilaan AS dan Barat terhadap Rusia.

Berdasarkan kutipan SANA dari pejabat ini, negara-negara Barat berusaha membalikkan kenyataan, mengacaukan situasi, dan menyebabkan krisis berlarut-larut melalui klaim-klaim yang mereka umbar.

Kemenlu Suriah mengkritik perang-perang yang dikobarkan Barat di Vietnam, Afghanistan, Irak, dan Suriah. Kemudian menegaskan bahwa AS dan Barat tidak berhak bicara soal hukum internasional dan pelanggaran hukum.

Damaskus juga menyatakan bahwa semua negara bertugas melawan kebijakan-kebijakan Barat, sebab itu adalah ancaman berbahaya bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis pagi (24/2) mengintruksikan operasi militer khusus di kawasan Donbass. Instruksi ini diberikan sebagai jawaban untuk permohonan bantuan militer yang diajukan para pemimpin Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina.

Atas instruksi ini, jet, meriam, dan rudal-rudal Rusia menargetkan beberapa basis militer dari timur hingga barat dan utara hingga selatan Ukraina.

Perkembangan yang terjadi di Ukraina ini pun dikomentari oleh penasihat Bashar Assad, Boutania Shaaban. Ia berpendapat, perang di Ukraina berkaitan dengan hubungan Rusia dan Barat yang sudah berumur setengah abad.

Shaaban menyatakan, Barat melanggar janjinya untuk tidak memperluas NATO di timur Eropa. Atas dasar ini, Rusia tidak punya pilihan lain.

”Andai Rusia tidak melakukan tindakan ini, ia akan menderita kerugian yang lebih besar. Apakah AS mau menerima jika tetangganya, Meksiko, bersekutu dengan Rusia?”kata Shaaban. (af/fars)

Baca Juga:

Iran Maklumi Kekhawatiran Rusia soal Perluasan NATO

Jerman Hentikan Proyek Pipa Gas, Ancaman Rusia Langsung Terbukti

DISKUSI: