Rusia: Usai Perang di Ukraina, Keburukan Barat akan Terbongkar

0
617

NewYork, , LiputanIslam.com –  Wakil tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vassily Nebenzia bersumbar bahwa setelah berakhirnya operasi militer Rusia di Ukraina, fakta-fakta buruk negara-negara Barat selain aktivitas biologis Amerika Serikat (AS) akan terkuak.

Kepada saluran Rossiya-1, Ahad (20/3), Nebenzia menjelaskan, “Negara-negara Barat sangat menyadari bahwa kelanjutan aksi militer dan lemahnya kekuatan tentara Ukraina akan menyebabkan melemahnya posisi kekuasaan di Kyiv. Dan mereka ingin mempertahankan posisi ini  dengan segala cara.”

Dia melanjutkan, “Kedua, mereka memahami betul bahwa sejumlah besar fakta buruk yang sampai sekarang masih dirahasiakan – dan ini tidak hanya berupa aktivitas biologis militer, melainkan juga banyak fakta lainnya- akan diketahui setelah tujuan operasi militer khusus (Rusia di Ukraina) tercapai.”

Dia menyebut lucu upaya menyangkal kegiatan biologis militer AS di Ukraina dengan fakta bahwa PBB tidak mengkonfirmasi mereka.

“Ini lucu, karena perkembangan militer biologis … adalah rahasia sejak semula. Artinya, mereka yang melakukannya tidak melapor kepada siapa pun, termasuk kepada PBB ataupun pihak lain mana pun,” ujarnya.

Dia menyatakan bahwa negara-negara Barat dan Ukraina tak seharusnya menebar tuduhan dan propaganda kosong terhadap Moskow, dan bahwa jika negara-negara ini tidak setuju dengan fakta perkembangan Ukraina yang disajikan oleh pihak Rusia maka mereka harus memberikan sanggahan atas informasi ini.

“Jika kalian dapat menyangkal apa yang telah kami sampaikan kepada kalian, lakukanlah.  Tapi jangan menuduh kami secara tanpa dasar bahwa kami melakukan propaganda, karena kami telah memberi kalian fakta-fakta konkret.”

Sebelumnya, Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Igor Kirillov, mengatakan bahwa di Ukraina telah dibentuk suatu jaringan yang mencakup lebih dari 30 laboratorium biologi, yang diawasi oleh Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) yang bernaung di bawah Kemhan AS.

Dia menyebutkan bahwa pada 24 Februari lalu semua laboratorium ini menerima misi dari Kementerian Kesehatan Ukraina untuk menghancurkan semua bahan berbahaya. (mm/alalam)

Baca juga:

Rusia Ungkap Dokumen Keterlibatan Pantagon dalam Pendanaan Proyek Biologi Militer di Ukraina

Kremlin: Biden Tak Berhak Sebut Putin “Penjahat Perang”

DISKUSI: