Rusia Sebut “Neo-Nazi” Jadikan 4.5 Juta Orang Ukraina sebagai Tameng Manusia

0
400

Moskow, LiputanIslam.com –  Kepala Pusat Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mezintsev menyatakan bahwa kelompok yang disebutnya “Neo-Nazi” menjadikan lebih dari 4,5 juta orang Ukraina dan 6.500 warga negara asing sebagai tameng manusia di berbagai kota dan daerah tempat mereka bersembunyi di Ukraina.

“Neo-Nazi masih menyandera lebih dari 4,5 juta warga sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia di Kyiv, Kharkov, Chernigov, Sumy, Mariupol dan lebih dari 20 kota besar lainnya, serta 6.515 warga 19 negara asing,” ungkap Mizintsev, Selasa (29/3).

Dia juga menyebutkan bahwa para awak lebih dari 60 kapal masih tertahan di pelabuhan-pelabuhan Ukraina akibat  tingginya risiko terkena ranjau yang disebabkan oleh otoritas Kyiv.

Mizintsev memastikan bahwa “pasukan Rusia setiap hari dari pukul 8:00 hingga 19:00 waktu Moskow membuka jalur laut kemanusiaan yang aman sepanjang 80 mil ke barat daya dan lebar 3 mil”. Dia menjelaskan bahwa jalur-jalur itu “terbuka di kedua arah , dan Anda dapat melewatinya menuju Rusia dan ke arah barat menuju wilayah  yang berada di bawah kendali otoritas Ukraina”.

Menurutnya, pihak Ukraina menghindari interaksi dalam penyelesaian masalah ini dam sampai sekarang belum menyatakan kesiapannya menjamin keamanan kapal asing.

Mizintsev kembali meminta Organisasi Maritim Internasional dan para pemilik kapal menekan Kyiv supaya  otoritas Ukraina memastikan keluarnya kapal asing dengan aman dari pelabuhan-peabuhan Ukraina.

Dia juga menekankan bahwa pasukan Ukraina dan batalyon Nazi mereka melakukan rekonsolidasi dengan memanfaatkan gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati oleh Rusia.

“Pasukan ini sedang mempersiapkan posisi tembak di daerah perumahan, rumah sakit, sekolah dan taman kanak-kanak, di mana warga sipil ditahan secara paksa sebagai perisai manusia,” ujarnya.

Kemhan Rusia mengumumkan pihaknya membuka koridor kemanusiaan pada hari Selasa untuk mengevakuasi warga sipil Ukraina dan warga negara asing di lima poros di Ukraina.  Kemhan ini juga memutuskan untuk secara signifikan mengurangi serangan ke Kyiv dan Chernigov.

Di hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron “proses penyaluran bantuan kemanusiaan dan evakuasi warga sipil, termasuk dari kota Mariupol”.

Kremlin dalam sebuah pernyataannya menyebutkan telah ada capaian bahwa  “untuk mengatasi sulitnya situasi kemanusiaan di kota ini, para ekstremis Ukraina harus meletakkan senjata mereka.” (mm/almayadeen)

Baca juga:

Mencengangkan, Ini Jumlah Kerugian Ukraina Menurut Kemhan Rusia

‘Biden Menghina Putin Secara Personal’

DISKUSI: