Pemerintah Ukraina Akui Adanya “Kejahatan Rasisme” dalam Perang Melawan Rusia

0
525

Kyiv, LiputanIslam.com –  Pemerintah Ukraina mengakui adanya beberapa bentuk perlakuan rasis terhadap orang asing yang hendak mengungsi dari Ukraina yang sedang dilanda perang melawan Rusia dalam seminggu terakhir.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter, Rabu (2/3), menyebutkan bahwa serangan Rusia telah berdampak destruktif pada orang Ukraina dan orang-orang lain yang tidak memiliki kewarganegaraan Ukraina.

“Orang-orang Afrika yang menginginkan evakuasi adalah sahabat kita dan perlu memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai negara mereka dengan selamat,” ungkapnya, seperti dikutip Sky News Arabia, Rabu (2/3).

Dia menekankan bahwa pemerintah negaranya tidak mengecilkan upaya untuk menyelesaikan masalah ini.

Berbagai kesaksian dan laporan dalam beberapa hari terakhir menyebutkan bahwa banyak orang asing yang tinggal di wilayah Ukraina menghadapi perlakuan rasis saat hendak mengungsi dari area perang.

Dicontohnya bahwa warga negara asing, termasuk dari Arab dan Afrika, dilarang ikut naik ke bus dan kereta api yang hendak berangkat menuju negara-negara jiran Ukraina, dan banyak di antara mereka terlantar menunggu angkutan di tengah dingin cuaca di perbatasan Ukraina dengan Polandia.

Selasa lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasi bahwa warga negara asing mendapat perlakuan diskriminatif dibanding warga Ukraina di perbatasan negara-negara sekitar. PBB menyebutkan bahwa perlakuan ini menimpa para pengungsi non-Eropa. (mm/raialyoum)

Baca juga:

FIFA Boikot Rusia, Al-Azhar Mesir Ungkit Soal Palestina

Iran Pertanyakan Standar Ganda FIFA soal Potisisasi Olahraga

DISKUSI: