China Sebut Corona Diproduksi di AS Pada Tahun 2015, Pompeo Minta Beijing Tak Sebar Rumor

0
922

Washington, LiputanIslam.com –  Menlu AS Mike Pompeo meminta China untuk tidak menyebarkan “rumor” mengenai virus corona (Covid-19), setelah sebelumnya seorang pejabat China di Beijing berbicara mengenai teori konspirasi yang melibatkan AS dalam penyebaran virus mematikan yang kini sedang melanda dunia tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus, Senin (17/3/2020), menyatakan Pompeo dalam kontak telefon dengan Yang Jiechi, direktur Kantor Luar Negeri China, telah “menyampaikan keberatan yang sangat AS terhadap upaya (China) mengalihkan kesalahan atas COVID-19 kepada AS”.

“Menlu menekankan bahwa ini bukan saatnya untuk menyebarkan desinformasi dan desas-desus yang aneh, melainkan lebih merupakan waktu bagi semua negara untuk bersama-sama melawan ancaman bersama ini,” kata Ortagus.

Pompeo sendiri di Twitter menuduh pejabat Beijing mempromosikan “disinformasi” dan “rumor aneh.”

“Hari ini berbicara dengan Direktur Yang Jiechi tentang desinformasi dan desas-desus aneh yang sedang disebarkan melalui saluran RRC resmi,” cuitnya.

Dia menambahkan, “AS tidak  berusaha melindungi orang-orang kami, dan mengandungi pandemi global #coronavirus. Beijing harus mengakui perannya dan menjadi bagian dari solusi.”

Pompeo menyatakan demikian di tengah berkembangnya teori konspirasi yang diterima media Tiongkok yang mempertanyakan asal mula virus corona dan menyalahkan AS atas penyebaran penyakit yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tersebut.

Sebelum itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyatakan ada data-data yang mengkonfirmasi bahwa perwakilan laboratorium-laboratorium  pusatlah yang menyebarkan Covid-19 ke China.

Baca: China Resmi Ungkap Dugaan Virus Corona di Wuhan Kiriman dari AS

Dia bahkan menyebutkan adanya bukti-bukti bahwa virus itu telah dibuat oleh para ilmuwan AS pada tahun 2015.

Dilaporkan bahwa AS telah memberi China semua informasi yang dimilikinya tentang virus corona baru tersebut.

Di pihak lain, para ahli Cina telah menemukan di arsipnya sebuah artikel terbitan tahun 2015 dalam jurnal Nature Medicine, yang mengkonfirmasi bahwa para ilmuwan AS telah dapat mendapatkan virus corona jenis baru, yang berdampak langsung pada manusia.

Baca: Banyak Warga AS Ditolak Jalani Tes Corona, Kenapa?

Penulis artikel itu menekankan bahwa COVID-19 bersumber pada virus SHC014, yang ditemukan pada kelelawar, dan atas dasar itu “virus chimeric” (virus yang memiliki dua atau lebih sel dan jaringan yang berbeda secara genetis) dibuat dan dapat beradaptasi dengan tubuh manusia. (mm/raialyoum)

DISKUSI: