Presiden Ukraina Minta Iran Stop Suplai Drone Mematikan ke Rusia
Kyiev, LiputanIslam.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak Iran agar mempertimbangkan kembali pasokan pesawat nirawak (UAV/drone) mematikan ke Rusia demi menghentikan keterjerumusan Iran ke “sisi gelap sejarah.”
Drone Shahed buatan Iran yang dipasok ke Moskow telah memainkan peran utama dalam serangan Rusia di kota-kota dan infrastruktur, meskipun Zelenskiy mengatakan pertahanan udara Kyiv sekarang sudah mahir menjatuhkan drone Iran, dan mengklaim dapat merontokkan sekira 900 dari 1.160 drone yang ditujukan ke sasaran Ukraina.
“Pertanyaan sederhananya adalah apa kepentingan Anda menjadi kaki tangan teror Rusia?” cecar Zelenskiy dalam pernyataan videonya, Rabu (24/5).
“Apa keuntungan bagi Iran dari pembunuhan sinis seperti itu? Oleh tangan Rusia, tetapi dengan senjatamu, senjatamu…Shaheed-mu, yang meneror Ukraina setiap malam, hanya berarti orang Iran didorong semakin dalam ke sisi gelap sejarah,” sambungnya.
Rusia telah meningkatkan kerja sama militernya dengan Iran sejak meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Teheran awalnya membantah memasok drone Shahed ke Moskow, tetapi kemudian mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan sejumlah kecil pesawat seperti itu sebelum dimulainya konflik. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Raisi: Biarkan Musuh Mati dalam Keadaan Marah Lihat Keakraban Umat Muslim
Ini Senjata Iran yang Tebar Horor di Israel
Pemuda Palesina Bakar Jip Israel
27/05/2023
Analisis
LifeStyle
Kajian Islam
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini