Pelibatan Perempuan Dalam Aksi Terorisme Makin Marak Terjadi

0
560

Sumber: vice.com

Jakarta, LiputanIslam.com– Aktivis Perempuan sekaligus Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Musdah Mulia menanggapi aksi bom bunuh diri yang dilakukan seorang perempuan bernama Solimah di Sibolga, Sumatera Utara, pada (13/3). Sebelumnya, aksi bom bunuh diri juga terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu. Menurut Musdah, dari dua kasus ini terlihat bahwa aksi terorisme yang melibatkan perempuan semakin marak terjadi.

“Keterlibatan kaum wanita dalam aksi terorisme merupakan fenomena global. Sejak tiga tahun terakhir, penggunaan perempuan oleh ISIS semakin banyak dan meningkat. Nampaknya, cara ini diduplikasi dan dan dikembangkan di seluruh dunia termasuk di Indonesia,” ucapnya di Jakarta, pada Selasa (19/3).

“Kaum perempuan itu kalau dicekokin dengan urusan agama itu paling cepat masuk. Lalu disebutkan hadistnya ‘Kalau laki-laki dapat surga dan ketemu bidadari di surga. Sementara kalau perempuan itu bisa membawa 70 keluarganya ke surga’. Perempuan jauh lebih loyalitas ketimbang laki-laki,” katanya.

Menurut Musdah, perekrutan dan melibatkan perempuan dalam aksi terorisme dinilai lebih ‘murah’. Karena kelompok teroris itu memakai modus operandi dinikahi, dipacari dan sebagainya. “Kalau sudah seperti itu tentunya ‘habis’ dan kasihan kaum perempuan itu,” ungkapnya.

Oleh Karena itu, dalam upaya melawan dan menangkal paham terorisme, perempuan juga harus dilibatkan. Libatkan perempuan dalam sosialisasi mengenai bahaya radikal terorisme. “Kaum perempuan juga harus dilibatkan dari awal, dia juga harus menjadi aktor penyebar perdamaian. Kalau kaum perempuan itu bisa direkrut untuk jadi aktor teroris maka seharusnya perempuan lebih bisa untuk direkrut menjadi aktor dalam membawa pesan damai,” tandasnya. (aw/NU Online).

 

DISKUSI: