Ketakjuban Pakar Rudal AS Terhadap Presisi Rudal Iran
Teheran, LiputanIslam.com – Tingginya presisi rudal-rudal yang digunakan oleh Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam serangan ke Pangkalan Udara (Lanud) AS di Irak mengundang keheranan publik di AS.
Beberapa foto-foto satelit memperlihatkan bahwa rudal Iran telah menghancurkan tujuh bangunan di lanud yang menampung personel militer AS tersebut. tampak menunjukkan.
Reuters menyebutkan bahwa dua gambar yang disediakan oleh perusahaan satelit komersial Planet Labs Inc. menunjukkan lima titik dampak rudal di bagian pangkalan itu.
Menurut kantor berita ini, tingkat kerusakan dapat diukur dengan membandingkan foto-foto yang diambil pasca serangan hari Rabu lalu (8/1/2020), dengan gambar dari 25 Desember tahun lalu.
Setidaknya ada tiga bangunan yang terlihat sebagai hanggar pesawat, dan beberapa bangunan telah sepenuhnya menghilang. Hanya sebagian yang tersisa.
Jeffrey Lewis, pakar rudal dari Middlebury Institute of International Studies di Monterey, California, AS., berkomentar, “Mereka (Iran) menargetkan bagian pangkalan Amerika. Mereka bermaksud menghantamnya, dan berhasil.”
Lewis mempelajari foto-foto puing-puing dari serangan pada Januari 2020 dan menyimpulkan bahwa rudal yang dikerahkan dalam serangan itu kemungkinan adalah jenis Qiam dengan bobot hulu ledak ledak tinggi sekira 1.700 pound.
Disebutkan bahwa seperti banyak roket jarak pendek Iran, Qiam adalah varian dari roket Soviet Scud.
Di Twitter Lewis mencuit, “Orang Iran tidak luput. Bangunan-bangunan ini terhantam dengan sangat tepat.”
Dia menambahkan, “Rudal berpresisi bukan lagi monopoli AS. Menurutku, tema terpenting mengenai serangan Iran ialah bagaimana rudal-rudal balistik jarak dekat mereka bisa setepat itu.”
Dia juga menyebutkan bahwa revolusi dalam presisi rudal sudah menjadi realitas, bukan lagi monopoli AS, dan akan berdampak besar dalam peperangan modern dan terbatas.
Washington, DC Center for Strategic and International Studies (CSIS) menjelaskan, “Modifikasi yang paling nyata adalah kurangnya sirip ekor Qiam-1, yang menunjukkan rudal dilengkapi dengan sistem panduan yang ditingkatkan yang dapat lebih cepat mendeteksi dan memperbaiki perubahan dalam lintasannya, menghilangkan kebutuhan untuk menstabilkan sirip dalam fase boost.”
Lembaga itu menambahkan, “Melepaskan sirip ekor juga mengurangi tanda tangan radar rudal dengan meminimalkan contoh sudut tajam di sepanjang tubuh rudal. Ini juga mengurangi drag aerodinamis dan massa, sehingga meningkatkan jangkauan senjata atau kapasitas muatan. Penggabungan kendaraan masuk kembali yang terpisah, selanjutnya, meningkatkan akurasi dan menghadirkan target yang agak lebih menantang untuk pertahanan rudal.”
Menurut CSIS, tak seperti Qiam, rudal Sejjil adalah desain murni Iran.
Komandan Pasukan IRGC Brigjen Amir Ali Hajizadeh menyatakan bahwa dalam operasi serangan tersebut pihaknya telah menggunakan rudal balistik Fateh 313 dan Qiam. (mm/reuters/nationalinterest/twitter/fars)
Baca juga:
IRGC Pastikan Gempurannya Tewaskan Puluhan Tentara AS, Meski Bisa Habisi 500 Tentara
Antara Gempuran Rudal Iran dan Kedustaan Trump