Brzezinski: Kami Biayai Mujahidin
Wawancara ini dimuat di majalah Counterpunch pada 15 Januari 1998. Versi Bahasa Inggris disensor oleh pemerintah AS. Pada tanggal 12 Okt 2014, situs Counterpunch memuat ulang wawancara ini, diterjemahkan dari versi bahasa Perancis. Isinya masih sangat relevan dengan kondisi politik Timteng hari ini. Dalam wawancara ini, Zbigniew Brzezinski, penasehat presiden Carter (dan presiden-presiden AS berikutnya, termasuk Obama) mengakui bahwa CIA mendanai Mujahidin Afghanistan. Berikut kutipannya.
Jurnalis:Mantan Direktur CIA, Robert Gates, menyatakan dalam memoarnya “From the Shadows”, bahwa CIA mulai memberikan bantuan kepada Mujahadin di Afghanistan 6 bulan sebelum Soviet menginvasi Afghanistan. Pada masa itu, Anda adalah penasehat keamanan Presiden Carter. Karena itu Anda memainkan peran dalam urusan itu. Benarkah demikian?
Brzezinski: Ya. Berdasarkan catatan resmi sejarah, bantuan CIA kepada Mujahidin dimulai pada 1980, setelah tentara Soviet menginvasi Afghanistan, 24 Desember 1979. Tetapi sebenarnya, secara rahasia, yang terjadi adalah sebaliknya. Sebenarnya pada 3 Juli 1979 Presiden Carter menandatangani perintah pertama pemberian bantuan rahasia kepada pihak oposisi pemerintah Kabul [pemerintah Kabul saat itu pro-Soviet]. Dan pada hari yang sama, saya menulis memo untuk presiden, yang di dalamnya saya jelaskan pemikiran saya, bahwa pemberian bantuan ini akan memicu intervensi militer Soviet.
Jurnalis:Meskipun ada resiko tersebut, Anda menjadi penasehat dari aksi rahasia ini. Mungkin Anda sendiri memang menginginkan masuknya Soviet ke perang ini dan ingin memprovokasinya?
Brzezinski:Tidak demikian. Kami tidak mendorong Rusian untuk intervensi, tetapi kami mengetahui ada kemungkinan demikian.
Jurnalis:Ketika Soviet menjustifikasi bahwa intervensi mereka adalah untuk melawan keterlibatan rahasia AS di Afghanistan, orang-orang tidak mempercayainya. Padahal, mereka ada benarnya juga. Apakah Anda menyesali sesuatu hari ini?
Brzezinski:Menyesali apa? Operasi rahasia itu adalah ide yang gemilang. Operasi itu berhasil membawa Rusia ke jebakan perang Afghan dan Anda ingin saya menyesalinya? Pada hari ketika Soviet secara resmi melewati perbatasan, saya menulis kepada Presiden Carter: kita sekarang memiliki kesempatan untuk memberikan ‘Perang Vietnam’ kepada Soviet. Benar saja, selama 10 tahun, Moscow harus melakukan perang yang tidak mampu didukung oleh pemerintahnya, sebuah konflik yang membawa demoralisasi, dan akhirnya meruntuhkan Imperium Soviet.
Jurnalis:Dan Anda juga tidak menyesal telah mendukung para jihadis, memberi senjata dan pembinaan kepada mereka yang kemudian menjadi teroris?
Brzezinski: Mana yang paling penting bagi sejarah dunia? Taliban atau runtuhnya Imperium Soviet? Segelintir Muslim yang ‘kacau’ atau liberalisasi Eropa Tengah dan berhentinya Perang Dingin?
Tambahan redaksi
Buku-buku pendidikan ‘jihad’ yang disebarkan di Afghanistan ternyata dibuat AS. Washington Post, 23 Maret 2002 menulis antara lain bahwa USAID menghabiskan 51 juta dollar untuk membiayai ‘program pendidikan di Afghanistan 1984-1994’ yang dilakukan oleh Universitas Nebraska. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa utama Afghan, Dari dan Pashtun, dibuat pada tahun 1980-an dengan dana dari USAID yang dihibahkan kepada Pusat Studi Afghanistan di Universitas Nebraska.
Buku-buku yang penuh dengan gambar-gambar kekerasan dan ajaran Islam militan itu disuplai ke anak-anak sekolah di Afghan, sebagai bagian dari operasi rahasia untuk menumbuhkan perlawanan terhadap penjajahan Soviet.
Buku-buku utama, yang dipenuhi pembicaraan tentang jihad dan berisi gambar-gambar senjata, peluru, tentara, dan ranjau, telah dipakai dalam kurikulum sekolah di Afghanistan. Bahkan Taliban menggunakan buku produksi Amerika ini.
Gedung Putih membela konten ‘relijius’ itu dengan mengatakan bahwa prinsip-prinsip Islam mempengaruhi kebudayaan Afghan dan bahwa buku-buku itu “sepenuhnya sesuai dengan hukum dan kebijakan AS.” Ahli hukum mempertanyakan apakah buku-buku ini tidak melanggar konstitusi AS yang melarang penggunaan uang pajak untuk mempromosikan agama.
Pejabat USAID (United States Agency for International Development) pun berusaha membela diri dengan mengatakan bahwa mereka membiarkan konten ‘Islami’ itu karena mereka khawatir para guru di Afghan akan menolak buku itu bila tidak mengandung pemikiran muslim dalam ‘dosis yang kuat’. USAID menghapus logo lembaga tersebut dari buku-buku agama itu; kata Jubir USAID, Kathryn Stratos.
Contoh isi buku matematika produk AS:
-* Jika ada 10 atheis, 5 dibunuh oleh 1 Muslim, maka sisanya = 5
-* 5 pistol + 5 pistol = 10 pistol
-* 15 peluru– 10 peluru= 5 peluru.
sumber:
http://www.informationclearinghouse.info/article39942.htm#.VDu_8CZE1eY.facebook
Genesis Of Islamic Radicalism: The US Textbook Project That Taught Afghan Children Terror