Bashar al-Assad: Akibat Serangan Udara AS, Wilayah yang Dikuasai ISIS Meluas

0
325

AssadInterview2LiputanIslam.com — Perang Suriah telah berlangsung selama empat tahun, dan tak terlihat tanda-tanda akan segera berakhir. Bagaimana sikap pemerintah Suriah hari ini? Adakah kemungkinan perang ini akan diselesaikan melalui jalur politik? Berikut ini adalah wawancara antara Jonathan Tepperman dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, seperti dilansir Foreign Affairs.

Jonathan Tepperman (JT): Apa dampak atas jatuhnya harga minyak dalam krisis Suriah? Dua sekutu terdekat dan pendukung Anda, Iran dan Rusia, sangat tergantung pada harga minyak. Mereka telah mengalami kerugian yang luar biasa dalam beberapa bulan terakhir akibat jatuhnya harga minyak. Apakah Anda mengkhawatirkan kemampuan mereka untuk terus membantu Anda?

Bashar al-Assad (BA): Tidak, karena mereka tidak memberi kami uang, sehingga jatuhnya harga minyak tidak berpengaruh pada Suriah. Bahkan jika mereka membantu kami, itu dilakukan dalam bentuk pinjaman. Kami seperti negara lain pada umumnya. Kami membayar utang, lalu di kesempatan lain kami juga meminjam.

JT: Namun bukankah dukungan militer mereka kepada Anda membutuhkan uang? Dan Jika hanya ada sedikit dana untuk membiayai militer mereka sendiri, apakah ini bukan sebuah masalah?

BA: Tidak, karena ketika Anda membayar untuk persenjataan atau barang lain, maka tidak ada masalah bagi Anda.

JT: Jadi Anda hendak mengatakan, bahwa segala sesuatu yang Anda dapat dari Rusia dan Iran…?

BA: Sejauh ini, kami belum melihat adanya perubahan, jadi apa pengaruh jatuhnya harga minyak bagi mereka? Saya tidak berkapasitas untuk menjawab.

JT: Anda telah mengatakan dalam wawancara terakhir, bahwa Anda dan pemerintah Anda telah membuat kesalahan selama berlangsungnya krisis. Apa kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan? Apakah ada sesuatu yang membuat Anda menyesal?

BA: Setiap pemerintah, setiap orang, pasti pernah membuat kesalahan, itu adalah hal yang jelas. Tetapi ketika Anda berbicara tentang kesalahan politik, Anda harus bertanya pada diri sendiri. Apa keputusan besar Anda yang ditempuh sejak awal krisis?

Kami mengambil tiga keputusan utama. Pertama-tama, kami membuka kesempatan berdialog. Kedua, kami mengubah konstitusi dan hukum – yang ditenggarai oleh banyak pihak merupakan pemicu krisis. Ketiga, kami memutuskan untuk mempertahankan kedaulatan negara, membela diri dan melawan teroris. Jadi saya tidak pernah berpikir bahwa ketiga keputusan ini adalah sebuah kesalahan. Jika Anda ingin berbicara tentang sebuah pelatihan, maka para pejabat di sembarang tempat juga bisa membuat kesalahan, tapi ada perbedaan antara kesalahan praktik dan kesalahan kebijakan.

JT: Dapatkah Anda menjelaskan tentang kesalahan praktik?

BA: Saya harus menghentikan beberapa pejabat di daerah, padahal saya tidak pernah bermaksud demikian.

By the way, saya lebih suka berbicara tentang sebuah kebijakan.

JT: Apakah Anda merasa telah terjadi kesalahan terkait kebijakan yang menjadi tanggung jawab Anda?

BA: Saya telah menyebutkan beberapa keputusan penting.

JT: Tetapi Anda telah menyatakan bahwa keputusan penting tersebut bukanlah sebuah kesalahan.

BA: Mempertahankan negara dari terorisme? Jika saya mengatakan hal itu adalah sebuah kesalahan, maka akibatnya, mendukung terorisme menjadi hal yang benar.

JT: Saya hanya ingin tahu apakah ada sesuatu yang ingin Anda lakukan di masa lalu tetapi dengan cara yang berbeda?

BA: Mengenai tiga keputusan utama ini, itu sudah benar, dan saya yakin tentang hal ini.

JT: Dalam hal kesalahan praktik dalam level yang lebih rendah, ada yang mengatakan bahwa ada pelanggaran hak asasi manusia, penggunaan kekuatan yang berlebihan, menargetkan rakyat sipil, dan sejenisnya…

BA: Ya, beberapa orang dihukum karena melanggar aturan dalam hal-hal yang disebutkan di atas, dan hal itu bisa terjadi karena kondisi perang.

JT: Perlakuan mereka terhadap warga sipil atau demonstran, itukah yang Anda maksudkan?

BA: Ya, selama protes di awal krisis, ya, (pelanggaran itu memang terjadi-red).

JT: Sejak AS memulai serangan udara terhadap ISIS, otomatis Suriah dan AS menjadi sebuah mitra yang aneh, tetapi secara efektif telah bekerjasama dalam pertempuran. Apakah Anda melihat adanya potensi untuk meningkatkan kerjasama dengan AS?

Laporan Wall Street Journal: sejak serangan udara AS, ISIS mengontrol wilayah lebih luas

Laporan Wall Street Journal: sejak serangan udara AS, ISIS mengontrol wilayah lebih luas

BA: Ya, potensi untuk kerjasama selalu ada, karena kami telah berbicara tentang atau meminta kerjasama internasional melawan terorisme selama 30 tahun. Tapi kerjasama potensial ini membutuhkan sebuah itikad. Apakah AS benar-benar memerangi terorisme di kawasan? Sejauh ini, kami belum melihat sesuatu yang konkret meskipun ada serangan terhadap ISIS di bagian utara Suriah. Tidak ada yang konkret. Apa yang kami lihat sejauh ini hanyalah sebuah kedok, tidak ada yang nyata. Sejak serangan ini, ISIS justru mengontrol lebih banyak wilayah di Suriah dan Irak.

JT: Bagaimana dengan serangan udara di Kobani? Hal itu telah efektif dalam memperlambat laju ISIS.

BA: Kobani adalah sebuah kota kecil, dengan penduduk sekitar 50.000 jiwa. Serangan sudah berlangsung lebih dari tiga bulan, dan hingga kini belum juga selesai. Di lokasi yang sama, sebuah wilayah yang dikontrol oleh faksi al-Qaeda bisa dibebaskan oleh tentara Suriah dalam waktu kurang dari tiga minggu. Ini artinya, mereka tidak serius memerangi terorisme.

JT: Jadi, apakah Anda menyatakan Anda menginginkan keterlibatan AS dalam skala yang lebih besar dalam perang melawan ISIS?

BA: Ini bukan tentang keterlibatan militer dalam skala yang lebih besar, karena persoalan ini bukan hanya tentang  militer; ini tentang politik. Ini tentang berapa besar pengaruh AS di Turki. Karena jika para teroris dapat bertahan menghadapi serangan udara dalam periode ini, itu berarti, Turki terus mengirimi senjata dan uang untuk mereka. Apakah AS tidak bisa memberikan tekanan kepada Turki untuk menghentikan dukungannya kepada al-Qaeda? Tidak, mereka tidak melakukannya.

Jadi ini bukan hanya tentang keterlibatan militer. Ini hal pertama.

Yang kedua, jika Anda ingin berbicara tentang keterlibatan militer, pejabat Amerika secara terbuka telah mengakui bahwa tanpa pasukan di darat, maka mereka tidak akan bisa mencapai hasil yang konkret. Jadi, pada pasukan mana Anda menggantungkan hasil?

BA: Jadi, apakah Anda menyarankan bahwa AS harus menempatkan pasukannya di darat?

BA: Bukan pasukan AS. Saya sedang berbicara tentang prinsip, tepatnya prinsip militer. Saya tidak mengatakan tentang pasukan AS. Jika Anda ingin mengatakan tengah memerangi terorisme, maka Anda harus memiliki pasukan di lapangan. Pertanyaan yang harus Anda tanyakan kepada AS, “Pada pasukan mana Anda menggantungkan sebuah hasil?”

Jelas, hanya pada tentara Suriah. Ini adalah tanah kami, ini adalah negara kami. Kami yang bertanggung jawab. Kami tidak meminta keterlibatan tentara AS sedikitpun.

JT: Jadi apa yang Anda inginkan dari AS? Tadi Anda menyebutkan agar memberikan tekanan kepada Turki…

BA: Tekanan pada Turki, tekanan pada Arab Saudi, tekanan pada Qatar untuk berhenti mendukung pemberontak. Kedua, untuk membuat kerjasama secara hukum dengan Suriah dan meminta izin dari pemerintah jika melakukan serangan. Jika tidak, maka serangan itu ilegal.

JT: Maaf, saya tidak memahami dengan jelas. Apakah Anda menginginkan mereka melakukan sesuatu secara legal…?

BA: Tentu saja, jika Anda ingin melakukan tindakan apapun di negara lain, maka Anda harus meminta izin pada pemerintah setempat.

JT: Saya paham. Artinya, harus ada perjanjian formal antara Washington dengan Damaskus untuk melakukan serangan udara?

BA: Formatnya bisa kita bahas nanti, tapi Anda harus memulai dengan sebuah izin. Apakah ada kesepakatan? Apakah ada perjanjian? Itu masalah lain.

JT: Dan apakah Anda bersedia untuk mengambil langkah-langkah agar kerjasama dengan Washington menjadi lebih mudah?

BA: Dengan negara yang serius memerangi terorisme, kami siap untuk melakukan kerjasama. Sekali lagi, hanya jika mereka serius. (ba)

Previous… || Next…

DISKUSI: