Soal Virus Corona, Imam Besar Istiqlal Ingatkan Tidak Dipolitisasi

0
542

Sumber: tribunnews.com

Jakarta, Liputanislam.com– Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Nasaruddin Umar mengingatkan semua pihak agar tidak mempolitisasi persoalan muncul dan menyebarnya virus corona (Covid-19). Jangan ada pihak yang menyebut bahwa virus yang berupa penyakit pernapasan tersebut adalah azab dari Tuhan. Sebab, Nabi Saw sendiri telah berdoa agar manusia tidak lagi ditimpa azab.

Demikian hal itu disampaikan Kiai Nasar usai menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (13/3).

“Tapi, satu poin yang ingin saya garis bawahi bahwa virus ini tidak ada kaitannya dengan kebijakan. Jangan dipolitisir lah. Saya ingin mengatakan bahwa dalam hadis Nabi, azab sudah tidak ada lagi setelah doa Rasulullah dikabulkan,” ucapnya.

Kiai Nasar meminta umat agar tidak menganggap penyebaran virus sebagai azab. “Definisi azab dalam Alquran diciptakan kepada umat terdahulu. Doa Rasulullah inilah yang kita bersyukur kepada Nabi, tidak akan ditimpakan azab lagi kepada umat. Ini ada hadisnya,” ungkapnya.

“Yang muncul nanti musibah dan bala. Dalam Alquran ada musibah, ada bala, ada azab. Azab sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya musibah. Kalau azab hanya menimpa orang kafir, tidak menimpa orang beriman. Tapi, kalau musibah, dua-duanya kena. Siapa yang lengah, kena, sama dengan bala,” tambahnya.

Baca: Cegah Corona, Presiden Jokowi Tinjau Sterilisasi Masjid Istiqlal

sementara dalam upaya menghadapi wabah virus, tambahnya, yang dibutuhkan bukan hanya daya tahan fisik, melainkan juga daya tahan batin dan mental.”Daya tahan fisik, daya tahan batin, dan daya tahan mental. Ketiga konsep daya tahan ini akan kita terapkan. Bagaimana Nabi mencegah penyakit menular, bagaimana Nabi mencegah epidemi pandemi, bagaimana Alquran memperkenalkan kasus-kasus yang melanda umat sebelumnya,” terangnya. (aw/detik/republika).

DISKUSI: