Rupiah Terus Menguat, Sri Mulyani: Belum Berdampak Terhadap APBN

0
500

Sumber: merdeka.com

Jakarta, LiputanIslam.com— Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nilai tukar rupiah yang tengah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih belum berdampak terhadap penerimaan APBN, khususnya dari sisi penerimaan minyak dan gas (migas).

Sri Mulyani meyampaikan, pengaruh apresiasi rupiah terhadap APBN tidak bisa dilihat per hari, namun dilihat perkembangannya dalam satu tahun.

Baca: Sri Mulyani: Kesepakatan Dagang AS-China Diharapkan Dapat Perkuat Rupiah

“Ya kita masih akan lihat satu tahun ini perkembangannya dan pengaruhnya kepada APBN kan tidak dilihat per hari,” terangnya di Jakarta, Selasa (14/1).

Dia menuturkan, untuk melihat dampak penguatan rupiah bagi ekonomi Indonesia harus dihitung berdasarkan perkembangan perekonomian dari dalam negeri dan global. Sebab, penerimaan negara tidak hanya didasarkan pada kondisi internal saja, tetapi juga dari kondisi global.

“Biasa dinamika nilai tukar jadi kita akan terus menghitung berdasarkan perkembangan dari ekonomi dalam negeri dan global,” tuturnya.

Dia mengatakan, pemerintah juga masih menunggu pemangkasan suku bunga global agar aliran modal asing dapat masuk lebih banyak ke Indonesia.

“Kemudian suku bunga yang rendah secara global itu menyebabkan capital inflow,” ucapnya.

Selain itu, pemerintah saat ini masih mewaspadai defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang masih melebar. Pasalnya, penguatan rupiah menyebabkan nilai ekspor lebih rendah dari impor.

Pada kuartal III 2019, defisit transaksi berjalan Indonesia tercatat mencapai 7,7 miliar dolar AS atau 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“Kita juga masih waspada karena CAD kita masih ada,” kata dia. (sh/antaranews/republika)

DISKUSI: