Masyarakat Ikuti Tradisi Banyu Panguripan Warisan Sunan Kudus

0
863

Sumber: gatra.com

Kudus, Liputanislam.com– Ratusan masyarakat dari berbagai daerah di Kudus ikut meramaikan tradisi kirab Banyu Panguripan dari Alun-alun Kudus menuju Masjid Kudus pada Rabu (11/3). Masyarakat berupaya mendapatkan banyu panguripan atau air penghidupan yang berasal dari sebanyak 51 sumber mata air setelah dikirab dan dibacakan ayat-ayat Al-Quran.

Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Muhammad Nadjib, Hassan mengatakan kirab “banyu penguripan” merupakan bagian dari strategi dakwah Kanjeng Sunan Kudus. Warga dan masyarakat percaya bahwa sumber mata air yang telah didoakan dengan bacaan Alquran itu bisa memberikan kesehatan dan keberkahan.

“Air itu merupakan sumber kehidupan yang patut dilestarikan sehingga bisa bermanfaat untuk generasi penerus. Keberadaan ‘banyu penguripan’ memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kudus,” ucapnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Samani Intakoris menjelaskan bahwa air yang dikumpulkan tersebut merupakan simbol persatuan yang bisa memperkokoh umat. Terlebih sikap toleransi yang dicontohkan Sunan Kudus sangat baik diteladani oleh masyarakat kita hari ini.

Baca: Gus Yahya: Budaya Toleransi Modal Indonesia Hadapi Tantangan Global

“Air ini bisa menjadi sumber dakwah dan peran sosial untuk masyarakat menjaganya, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tambahnya. (aw/republika/gatra).

DISKUSI: