Kiai Said: Martabat Suatu Bangsa Tergantung Budayanya

0
574

Sumber: koranprogresif.co.id

Jakarta, Liputanislam.com– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa martabat suatu bangsa tergantung pada budayanya. Bangsa yang kuat budaya dan maju peradabannya akan unggul dan bermartabat. Karena itu, Kiai Said mengajak masyarakat khususnya warga NU untuk terus memajukan peradaban bangsa Indonesia.

Demikian hal itu disampaikan Kiai Said pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif NU di Jalan Pusdiklat Depnaker, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, pada Rabu (11/3).

“Martabat bangsa tergantng budayanya. Swiss agamnya nggak jelas, tapi budayanya maju. Sedangkan Arab teologinya orisinal, syariatnya bagus sempurna, budayanya bobrok,” ucapnya.

Menurut Kiai Said, Jepang dan Swiss adalah negara yang tidak memiliki agama dan teologi yang jelas, tapi budaya dan peradabannya sangat maju. Sementara, Arab memang menganut agama Islam, tapi karena budayanya bobrok akhirnya terlibat perang saudara selama 40 tahun dan mengakibatkan 1,5 juta nyawa melayang. Bahkan, seorang ulama besar di Suriah dibom oleh umat Islam sendiri.

“Jadi martabat bangsa tergantung budayanya. Wainnamal umamul akhlaqu ma baqiyat wa inhumu dzahabat akhlaquhum dzahabu,” ungkapnya.

Baca: KH Said Aqil Siroj: Jadi Umat Moderat Butuh kecerdasan

Ada aspek atau amanah yang harus dilakukan oleh warga NU saat ini, yaitu tsaqofah dan hadharah. Setelah mencapai dua hal itu, maka umat Islam yang mutamaddin atau masyarakat yang beradab. Tsaqofah sendiri merupakan wacana intelektual yang sudah menjadi warna masyarakat, yaitu umat yang cerdas, berpendidikan, dan intelek. Jika telah berjalan ratusan tahun, maka tsaqofah akan menjadi hadharah atau budaya. (aw/republika/koranprogresif).

DISKUSI: