Kang Emil Perintahkan Wagub Susun Protokol Kesehatan di Pesantren

0
522

Sumber: ayobandung.com

Bandung, Liputanislam.com– Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kang Emil) mengatakan bahwa Pemprov Jabar saat ini terus melakukan pembahasan terkait pembukaan sekolah. Menurutnya, sektor pendidikan, termasuk pondok pesantren tidak akan mudah pulih atau kembali ke sekolah dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan semua siswa.

“Pesantren pun masuk ke dalam zona pendidikan. Saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar tengah mengkaji protokol khusus atau tata cara aktivitas di pesantren agar kegiatan berjalan lancar dan aman,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat pada Selasa (2/6) petang.

Bahkan Kang Emil mengaku, dirinya memerintahkan langsung Wakil Gubernur (Wagub Jabar) untuk menyusun protokol kesehatan di pesantren. Harus diakui pendidikan di pesantren sedikit berbeda dibanding lembaga pendidikan yang lain. Karena itu ia harus diberikan perhatian khusus.

“Tata cara di pesantren agak beda, mereka berasrama atau kobong, Bapak Wakil Gubernur (Uu Ruzhanul Ulum) sudah saya tugaskan minggu ini untuk mengkonsolidasikan pesantren agar punya protokol khusus yang nyaman tapi kuat dalam melawan persebaran COVID-19,” ungkapnya.

Kehidupan new normal atau di Jabar menggunakan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) merupakan kebiasaan baru warga Jabar di masa pandemi selama obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan. Berupa  perilaku sehari-hari berubah secara sadar dan disiplin menjadi lebih higienis dengan sangat memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

“Tiga protokol kesehatan yang wajib dan perlu menjadi kebiasaan warga Jabar adalah penggunaan masker, sering mencuci tangan, dan wajib menjaga jarak aman minimal 1,5 meter dengan orang lain saat beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.

Baca: PBNU: Sebaiknya Salat Jumat Tetap Dilaksanakan Satu Waktu

“Juga selalu perhatikan dan lindungi anggota keluarga yang rentan, terutama mereka yang lanjut usia, yang mempunyai penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal, penyakit autoimun dan kehamilan,” tambah Emil. (aw/republika).

DISKUSI: