LiputanIslam.com— Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah per April 2021 mencapai Rp 6.527,29 triliun atau naik sebesar 82,22 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.
Dengan jumlah tersebut, rasio utang pemerintah mencapai 41,18 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Meski begitu, pemerintah memastikan posisi utang pemerintah masih aman karena masih di bawah batas maksimal, yaitu 60 persen terhadap PDB.
Membengkaknya utang pemerintah ini disebabkan oleh kondisi ekonomi Indonesia yang masih berada dalam fase pemulihan akibat pandemi Covid-19.
Baca: Rasio Utang Indonesia Diprediksi Membengkak di Akhir Tahun
“Secara nominal, posisi utang pemerintah pusat mengalami peningkatakan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, hal ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang masih berada dalam fase pemulihan akibat perlambatan ekonomi yang terjadi di masa pandemi Covid-19,” tulis laporan APBN Kita.
Perlambatan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 berdampak pada tertekannya penerimaan negara. Sementara itu, kebutuhan belanja justru meningkat untuk menangani pandemi dan memulihkan ekonomi.
Adapun utang pemerintah terdiri dari pinjaman sebesar Rp 865,74 triliun atau 13,36 persen dari total. Sisanya berasal dari surat berharaga negara (SBN) sebesar Rp 5.661,54 triliun atau 86,74 persen dari jumlah total. Secara rinci, pinjaman pemerintah terdiri dari pnjaman dalam negeri sebesar Rp 12,32 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 853,42 triliun. (sh/cnbcindonesia/detik)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini