Dalam Dekapan Ridha Ilahi
Judul Buku: Dalam Dekapan Ridha Ilahi
Penulis: Ismail Amin
Penerbit: Intizar
Cetakan: I/ Mei 2015
Harga: 45.000
Buku ini adalah kumpulan tulisan Ismail Amin, mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu Tafsir Al Quran di program pasca sarjana Al Mustafa International University, Qom, Iran. Ismail selama ini aktif menulis di media sosial dan media cetak membahas berbagai isu sosial dan politik, namun buku ini lebih banyak berisi kontemplasinya tentang ajaran Islam.
Di bab satu yang berjudul “Besarnya Ridha Allah Swt”, misalnya, Ismail menulis topik-topik sebagai berikut: meluruskan niat karena Allah, banyak-banyaklah mengingat Allah, berdamai dengan Tuhan, taubat, dan lain-lain. Sementara di bab kedua, ia banyak berkisah tentang Nabi Muhammad dan mengemukakan berbagai argumen mengenai pentingnya mencintai Nabi, serta bagaimana wujud kecintaan tersebut.
Di antara yang ditulis Ismail terkait wujud kecintaan kepada Rasulullah adalah ‘menolong Nabi’. Menurut Ismail, Nabi Muhamamd secara lahiriah tidak lagi mampu menjalankan aktivitas duniawi karena telah wafat, namun menjadi tugas para pencintanya untuk terus melanjutkan dakwah beliau.
“Menolong Nabi adalah menghidupkan sunnah-unnahnya, menolong Nabi adalah segencar mungkin memperkenalkan kerpibadiannya yang mulia, sehingga tidak ada ruang bagi yang hendak mencela dan menistakannya….Menolong Nabi adalah memuliakan sesama muslim, tidak membenci apalgi mengkafirkan. Menolong Nabi adalah dengan menjadi insan-insan yang mencintai dan senantiasa menegakka kebenaran (hal. 79)
Dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, serta argumen ayat dan hadis yang kokoh, Ismail membahas berbagai masalah yang dihadapi manusia sehari-hari. Misalnya, di bab 3, pada artikel berjudul “Jangan Rusak Pahala Kebaikanmu” , ia mengomentari fenomena banyaknya orang yang gemar mengungkit-ungkit pemberian, atau bersedekah sambil melakukan hal-hal yang menyakiti hati penerima sedekah.
“Menolak dengan baik, atau meminta maaf tidak bisa membantu jauh lebih baik daripada bersedekah, namun menyakiti hati penerimanya. Allah SWT menyebutkan hal itu dalam Al Quran ayat 263. Mengapa demikian? Sebab bersedekah namun menyakiti hati penerimanya sama saja tidak bersedekah. Menyakiti hati dan perasaan si penerima bukan saja menghapus pahala sedekah namun malah menambah catatan dosa baru.” (hal.148)
Berbagai masalah keluarga juga tak luput dibahas didalamnya. Pada halaman 181, Ismail menulis tentang sikap memaafkan yang erat kaitannya dengan kehrmonisan rumah tangga dan pendidikan anak. Ia juga memberikan tips-tips supaya kita menjadi pribadi pemaaf. Bisa dibilang, buku ini memberikan kesegaran bagi jiwa yang merindukan ridha Ilahi. (dw/LiputanIslam.com)
—
Buku bisa dibeli melalui Contact Person: +6285299633567 [Daeng Jarung]
Penulis yang berkenan karyanya direview oleh LiputanIslam.com bisa mengirimkan email ke redaksi@liputanislam.com atau kontak fanpage Liputan Islam