[Video:] Israel Serang Libanon Selatan, Perbatasan Meradang
TelAviv, LiputanIslam.com – Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Avichai Adraee mengumumkan bahwa jet tempur Israel telah melancarkan serangan udara ke Libanon, dan menyebut pemerintah Libanon bertanggungjawab atas apa yang terjadi di wilayahnya.
Pada dini hari Kamis, (5/8), Adraee di Twitter menuliskan; “Malam ini jet-jet tempur melancarkan serangan ke berbagai kawasan di mana hari ini beberapa roket telah ditembakkan dari Libanon ke berbagai wilayah Israel, di samping infrastruktur juga digunakan untuk tujuan-tujuan teror.”
Dia juga menyebutkan, “Jet-jet tempur telah menyerang sasaran lain di kawasan yang dari situ sebelumnya telah ditembakkan beberapa roket ke arah Israel… Serangan IDF akan berlanjut, dan bisa jadi akan meningkat dalam menghadapi upaya teroris menyerang negara dan warga Israel.”
Jubir IDF kemudian memperingatkan, “Pemerintah Libanon bertanggungjawab atas apa yang terjadi di wilayahnya.”
Sebelumnya, sumber-sumber Israel menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel telah menyerang posisi-posisi Hizbullah di dekat perbatasan di kawasan Marjeyoun sebagai balasan atas serangan roket ke Qiryat Shemona, Israel (Palestina pendudukan 1948).
Beberapa media Libanon melaporkan bahwa pada pukul 00.40 jet-jet tempur Israel melancarkan dua serangan di Libanon selatan.
Sumber-sumber Libanon mengatakan bahwa Israel juga menyerang kawasan itu dengan roket-roket dari darat ke udara.
Seorang pejabat militer Libanon menyatakan pihaknya tidak memiliki komentar, dan masih menunggu penyelidikan. Pejabat keamanan Lebanon lain juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Associated Press.
Beberapa saksi di daerah perbatasan di Lebanon selatan mengatakan dua roket mendarat di sebuah komunitas Israel di seberang perbatasan, diikuti oleh beberapa peluru artileri yang ditembakkan dari Israel. Peluru-peluru Israel mendarat di daerah antara desa Marjayoun dan Khiam di Lebanon, kata mereka, seraya menambahkan tidak jelas dari mana roket ditembakkan.
Beberapa insiden serupa juga pernah terjadi dalam beberapa bulan terakhir di mana tembakan roket diyakini oleh otoritas Israel telah diluncurkan oleh kelompok-kelompok Palestina yang berbasis di Lebanon dan bukan kelompok militan Hizbullah. Namun, kecil kemungkinan kelompok Palestina dapat beroperasi tanpa persetujuan Hizbullah.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengutuk serangan roket dari Lebanon.
“Israel berhak mempertahankan diri terhadap serangan demikian,” katanya kepada wartawan di Washington, seraya menambahkan bahwa AS akan tetap terlibat dengan mitra “di kawasan itu dalam upaya untuk meredakan situasi.”
Juru bicara PBB Stephane Dujarric juga angkat bicara dengan menyatakan bahwa misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, mengetahui serangan roket dan respons artileri Israel, dan bahwa komandan UNIFIL, MaMayjen Stefano Del Col, menyerukan gencatan senjata serta mendesak kedua belah pihak untuk “melakukan pengendalian maksimum demi menghindari eskalasi lebih lanjut.” (mm/raialyoum/alalam/ap)
Baca juga: