NDF – Para Pahlawan Sunyi Suriah
NDF ini, adalah pasukan sukarela yang berasal dari seluruh elemen masyarakat yang merasa terpanggil untuk ikut mempertahankan negaranya. Jumlahnya sangat fantastis, jika di awal pembentukan diperkirakan jumlahnya hanya sepuluh ribu tentara, kini jumlahnya telah berkembang menjadi sekitar seratus ribu tentara.
Flashback sejenak, FSA terbentuk awalnya dari anggota SAA yang berkhianat alias membelot. Sebanyak kurang lebih 20.000 orang dari satuan SAA yang memilih mengangkat senjata untuk memerangi pemerintahan yang sah. Namun seiring dengan waktu berjalan dan kekuatan para pemberontak melemah, ada sebagian dari FSA yang akhirnya membantu Suriah, ditengah ketidaksetiaan mereka — sekelompok besar nasionalis terbentuk dibawah komando Jenderal Ayoub – mereka(FSA) menjadi Pasukan Pertahanan Nasional (NDF).
NDf diperkirakan terdiri dari 60.000 – 100.000 penduduk Suriah, pria dan wanita, bertempur di setiap provinsi di Suriah. Kontingen NDF terbesar berasal dari Homs. Jika kita memperhatikan dengan seksama, media-media Suriah memberitakan operasi militer di suatu wilayah dengan redaksi ‘pembersihan’ dan ‘pemulihan’.
Kalau saya tafsirkan, pembersihan adalah operasi perebutan wilayah dan pembasmian teroris yang menguasai wilayah tersebut, yang untuk kemudian wilayah yang telah jatuh tersebut dipulihkan keamanannya, sarana prasarana yang rusak diperbaiki dan dikawal ketat agar tidak sampai direbut kembali oleh para teroris. Nah dalam operasi ini, SAA yang melakukan ‘pembersihan’ dan NDF yang melakukan ‘pemulihan’. Jadi sesungguhnya peran vital NDF sangat luar biasa bagi Suriah.
Berkat kehadiran dan kekuatan mereka, SAA dapat melakukan tindakan ofensif. Di Rif Dimashq, SAA telah mengatur strategi untuk menuju ke tempat musuh, sementara di belakang, NDF mengawal dan membantu pasukan dan bertindak sebagai pasukan pendudukan. Namun sayangnya, yang menyedihkan adalah seringkali mereka tidak diperhitungkan oleh para analis politik dan militer – dikarenakan mereka (para analisis) terlalu dekat dengan Hizbullah dan Assad. Pada kenyataannya NDF adalah pasukan terbesar kedua di Suriah dan sangat menentukan bagi kemanangan-kemenangan Suriah di lapangan.
***
Seorang aktivis Suriah berkata seperti ini tentang NDF: “Dulu ketakutan terbesar saya adalah bila SAA menyebar terlalu luas (di seluruh wilayah Suriah) dan kekurangan pasokan. Sekarang kekhawatiran itu tidak ada karena keberadaan NDF telah membuat leluasa pergerakan SAA di wilayah-wilayah dimana mereka harus tetap maju. Ketika SAA bisa mengalahkan teroris dengan cepat di Safira, NDF-lah yang tetap berada di belakang dan menghadang setiap ancaman yang mungkin datang. Kehadiran NDF di Safira telah memberikan waktu yang cukup kepada SAA untuk menekan kota-kota lain seperti Tal Arn dan Tal Hassel.
Sebagian besar mereka bertempur dengan pakaian biasa, tidak dilengkapi peralatan-peralatan militer yang canggih selain sebuah senapan dan sedikit pelindung. Sebagian pria dan wanita menjalani sessi latihan selama 2 minggu dan beberapa lainnya menjalani camp latihan selama 1 bulan. Sesungguhnya orang-orang inilah, laki-laki dan perempuan, adalah pahlawan-pahlawan sunyi dari perang ini.