Soal Hubungan dengan Israel, Panglima IRGC Beri Peringatan Keras terhadap UEA dan Bahrain
Teheran, LiputanIslam.com – Panglima pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami memberi peringatan secara blak-blakan kepada sejumlah rezim Arab Teluk Persia bahwa mereka harus mengubah pikiran mengenai keberadaan Zionis Israel di kawasan ini.
“Keberadaan Zionis di kawasan ini tak dapat ditoleransi, dan rezim-rezim ini harus mempertimbangkan kembali kebijakan yang mereka jalankan ini,” tegas Salami saat meninjau Pulau Abu Musa di Teluk Persia dan menginspeksi Angkatan Laut (AL) IRGC yang ditempatkan di sana, Rabu (30/3).
Ditemani oleh komandan AL IRGC Brigjen Alireza Tangsiri, dalam inspeksi itu Salami menyinggung situasi keamanan yang dominan Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman.
“Sayang sekali, beberapa rezim yang berkuasa di negara-negara selatan Teluk Persia menjalin hubungan diplomatik dan keamanan dengan entitas Zionis, yang menjadi ancaman serius bagi keamanan kawasan ini, terutama bagi rezim-rezim itu sendiri. Kami mengumumkan secara terbuka dan mengingatkan bahwa berlanjutnya hubungan seperti ini sama sekali tak dapat diterima, dan mereka harus tahu bahwa kehadiran entitas keji Zionis di kawasan manapun menyebabkan guncangan keamanan,” lanjutnya.
Mengenai daya dan kesiapan pertahanan dan tempur IRGC, Salami mengatakan, “Terutama dalam beberapa tahun terakhir ini, AL IRGC telah mencapai kekuatan dan prestasi yang luar biasa di bidang pesawat nirawak, rudal, kapal perang, perang elektronik serta di udara, laut dan kapal selam. Mereka sanggup mengawali reaksi cepat dan menentukan di berbagai sektor.”
Seperti diketahui, Uni Emirat Arab dan Bahrain adalah dua negara Arab Teluk Persia yang secara terbuka telah menormalisasi hubungan dengan Israel, sementara Arab Saudi diduga kuat diam-diam menjalin hubungan dengan Israel dan berkemungkinan menormalisasi hubungan secara terbuka dengan rezim Zionis tersebut di masa mendatang.(mm/alalam)
Baca juga: