Setelah 9 Tahun, Turki akan Kirim Dubesnya ke Mesir
Ankara, LiputanIslam.com – Turki telah memutuskan untuk menunjuk duta besar barunya untuk Mesir guna mengisi pos diplomatik yang kosong selama hampir sembilan tahun, ungkap dua pejabat Turki yang mengetahui masalah itu kepada Middle East Eye (MEE), Rabu (6/4).
Kedua pejabat itu mengatakan bahwa Salih Mutlu Sen, mantan perwakilan Turki untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI) antara 2015-2020, diduga kuat akan ditunjuk sebagai dubes Turki untuk Mesir.
Keduanya juga menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu sudah memberi tahu Sen tentang peran itu, karena Ankara sekarang akan mencari konfirmasi dari pemerintah Mesir.
Turki dan Mesir belakangan berusaha memperbaiki hubungan yang retak sejak Ankara menolak mengakui Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sebagai pemimpin yang sah pasca kudeta 2013 yang menggulingkan pendahulunya, Mohamed Morsi, yang didukung Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga seorang yang vokal dalam mengecam HAM dan kekerasan yang dilakukan rezim el- Sisi terhadap para pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin pasca-kudeta.
Keretakan itu semakin menganga ketika Mesir dan Turki mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik Libya.
Demi perbaikan hubungan, pemerintah Turki mencabut hak veto terhadap kegiatan kemitraan Mesir dengan NATO tahun lalu, dan mengakhiri siaran program politik saluran TV oposisi Mesir yang berbasis di Istanbul.
Tahun lalu, Turki dan Mesir mengadakan dua putaran pembicaraan yang bertujuan memperbaiki hubungan.
Saat itu, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly menyatakan bahwa masalah utama bagi Kairo adalah keterlibatan Ankara di Libya, negara yang dilanda konflik selama hampir satu dekade setelah pemimpin lama mendiang Muammar Gaddafi terguling dalam pemberontakan yang didukung NATO.
“Kami ingin meninggalkan Libya untuk memutuskan” masa depan mereka, kata perdana menteri Mesir, seraya menambahkan bahwa tidak ada negara lain yang boleh campur tangan secara fisik.
Seorang pejabat senior Turki sebelumnya mengatakan kepada MEE bahwa masalah luar biasa lainnya antara kedua negara adalah “apakah Erdogan akan bersedia berjabat tangan dengan Presiden Mesir el-Sisi atau tidak”.
Pada beberapa kesempatan di masa lalu Erdogan telah mengisyaratkan dia tidak ingin bertemu Sisi secara pribadi, tapi akan mengizinkan anggota pemerintahannya yang lain untuk mengadakan pembicaraan dengan Kairo. (mm/mee)
Baca juga:
Media Turki: Ankara Pertimbangkan Kemungkinan Buka Dialog dengan Damaskus