Serangan Roket ke Pangkalan Militer AS di Suriah Timbulkan Kerugian Besar

0
1217

AlMayadin, LiputanIslam.com –  Sebuah situs berita milik Rusia melaporkan bahwa serangan roket yang menerjang pangkalan militer AS di Suriah pada Senin lalu telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan AS.

Situs South Front milik Rusia, Rabu (30/6), mengutip sebuah laporan yang dilampiri foto satelit dari Aurora Intel (AI) di Twitter bahwa serangan roket pada tanggal 28 Juni lalu di bagian timur laut Suriah dan sebuah pangkalan militer AS di sekitar ladang minyak Al-Omar dekat kota Al-Mayadin telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan AS.

AI memosting laporan disertai foto satelit itu sehari setelah peristiwa serangan roket dan menyebutkan bahwa dampak serangan ini terlihat jelas.

Menurut AI, beberapa roket telah mendarat di pangkalan militer dan menimbulkan kerusakan pada sebuah gudang dan area sekitarnya.

Menyusul serangan ini, jubir pasukan koalisi yang dipimpin AS, Kol. Wayne Marotto, mengatakan bahwa penyerang telah melesatkan sebanyak 32 roket kaliber 122 mm dalam serangan tersebut.

South Front menyebutkan bahwa serangan roket itu merupakan balasan atas serangan udara AS terhadap pasukan relawan Irak Al-Hashd Al-Shaabi di distrik Bukamal pada Ahad malam.

Serangan udara AS itu mendapat kecaman dari berbagai pihak di Irak, termasuk Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi dan Kemlu. Kelompok-kelompok pejuang Irak yang didukung Iran bahkan bersumpah akan segera melancarkan serangan balasan.

Senin malam lalu beberapa media, termasuk Sabereen News, melaporkan bahwa serangan masif telah menerjang ladang minyak Al-Omar yang ditempati oleh pasukan AS di Deir Ezzor, Suriah, di dekat perbatasan Irak, dan menyebabkan kerusakan pada beberapa mobil lapis baja AS.

Jubir Kemhan AS pada Selasa malam menyatakan pihaknya sedang memeriksa dampak serangan tersebut. (mm/fna)

Berita terkait:

Kelompok Pejuang Irak: Balasan Segera Kami terhadap Serangan AS akan di Luar Dugaan  

Pasukan Relawan Irak Bersumpah akan Membalas Serangan Udara AS

DISKUSI: