Sedikitnya 30 Warga Sipil Tewas Terkena Serangan Udara Saudi di Yaman
Sanaa, LiputanIslam.com – Sedikitnya 30 warga sipil tewas dan sejumlah besar lainya terluka akibat serangan udara Arab Saudi di sebuah daerah di Provinsi Jawf, Yaman utara.
Saluran TV al-Masirah, Sabtu (15/2/2020), melaporkan bahwa Saudi telah melancarkan delapan serangan udara di distrik al-Maslub dengan menarget orang-orang yang berkumpul di dekat puing-puing jet tempur Saudi yang tertembak jatuh oleh pasukan Yaman pada Jumat malam.
Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan para petugas penyalur bantuan tidak dapat mencapai lokasi peristiwa jet-jet tempur Saudi masih kerap melesat di angkasa kawasan tersebut.
Al-Masirah menyebutkan adanya kesulitan untuk mengkonfirmasi jumlah korban karena bagian-bagian tubuh korban berhamburan di lokasi sekitar.
Pada Jumat lalu juru bicara militer Yaman Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pihaknya telah menembak jatuh jet tempur Tornado milik pasukan koalisasi Saudi-Uni Emirat Arab di Provinsi Jawf ketika pesawat itu sedang menjalankan misi serangan.
Baca: Pasukan Yaman Tembak Jatuh Jet Tempur Tornado Saudi
Sabtu kemarin Saree mengutuk serangan udara terbaru Saudi yang menewaskan puluhan warga sipil tersebut.
“Seperti biasa, ketika agresi paling brutal AS-Saudi menerima serangan menyakitkan dalam konfrontasi militer, mereka membalas dengan kebodohan besar dengan menyasar warga sipil,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sejak tahun 2014 Yaman dilanda konflik antara Ansarullah dan pasukan loyalis presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi. Konflik ini membesar setelah pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi militer membela Mansour Hadi sejak Maret 2015.
Baca: Kurang dari Satu Minggu, Tiga Drone Saudi Tertembak Jatuh di Yaman
Sejak intervensi itulah korban dalam jumlah besar berjatuhan. Jumlah korban tewas tercatat resmi sekira 10,000 orang, sementara korban luka mencapai lebih dari 56,000 orang, namun pihak lembaga-lembaga kemanusiaan menyatakan jumlah korban jauh lebih besar dari itu.
Menurut catatan PBB, sebanyak 3,3 juta orang mengungsi, 24,1 orang atau lebih dari sepertiga populasi negara ini, membutuhkan bantuan. PBB bahkan menyebut krisis Yaman sebagai yang terburuk di dunia kontemporer. (mm/presstv/alalam)