SDF Minta Tentara Suriah Gunakan Pertahanan Udara untuk Melawan Invasi Turki
Beirut, LiputanIslam.com – Milisi Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat akan berkoordinasi dengan pasukan pemerintah Suriah untuk melawan invasi Turki ke wilayah utara Suriah.
Hal itu dikatakan oleh komandan SDF kepada Reuters, Ahad (5/6), sembari menyebutkan bahwa Damaskus harus menggunakan sistem pertahanan udaranya terhadap pesawat Turki.
Ankara telah bersumpah akan melakukan serangan baru di wilayah utara Suriah yang dikendalikan oleh SDF, aliansi pimpinan Kurdi yang dipelopori oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki.
Kepala SDF Mazloum Abdi mengatakan bahwa pasukannya “terbuka” untuk bekerja dengan pasukan Suriah untuk melawan Turki, tapi dia juga mengatakan tidak perlu mengirim pasukan tambahan.
“Hal penting yang dapat dilakukan tentara Suriah untuk mempertahankan wilayah Suriah adalah menggunakan sistem pertahanan udara terhadap pesawat Turki,” katanya dalam sebuah wawancara melalui telepon dari lokasi yang dirahasiakan di Suriah utara.
Suriah menganggap Turki sebagai kekuatan pendudukan di utara. Kemlu Suriah pada bulan lalu menyatakan akan mempertimbangkan setiap serangan baru Turki sebagai “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Turki telah mendukung kelompok pemberontak dalam bentrokan melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan SDF. Mereka telah menggunakan pesawat tempur dan drone untuk menyerang wilayah yang dikuasai SDF, di mana otoritas Kurdi Suriah telah membentuk sistem pemerintahan yang terpisah dari Damaskus.
Abdi mengatakan optimalisasi koordinasi militer dengan Damaskus tidak akan mengancam pemerintahan semi-otonom itu.
“Prioritas kami adalah mempertahankan wilayah Suriah, dan tidak ada yang harus berpikir tentang mengambil keuntungan dari situasi itu untuk membuat keuntungan di lapangan,” katanya.
Presiden Turki Tayyip Erdogan telah bersumpah untuk merebut kota Tal Rifaat dan Manbij yang dikuasai SDF di provinsi Aleppo di utara Suriah, yang sebagian besar dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah. (mm/reuters/raialyoum)
Baca juga:
Dilaporkan akan Kurangi Jumlah Pasukan di Suriah, Rusia Malah Sebar Sistem Pertahanan Udara