Sambut Bulan Suci, Menlu Saudi dan Menlu Iran Saling Mengucapkan Selamat

0
379

Teheran, LiputanIslam.com  Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan mengucapkan selamat kepada Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian atas tibanya bulan suci Ramadhan melalui panggilan telefon.

Dilansir Al-Alam, Kamis (23/3), kedua belah pihak saling mengucapkan selamat, dan bersepakat untuk segera mengadakan pertemuan bilateral untuk membuka jalan bagi pembukaan kembali kedutaan dan konsulat antara kedua negara.

Faisal memuji apa yang dicapai oleh kedua negara dalam pertemuan Beijing, dan meyakinkan Amir Abdollahian ihwal pertemuan mendatang antara kedua menteri ini, dan pembukaan kembali kedua kedutaan besar.

Di pihak lain, Amir Abdollahian membalas ucapan selamat dan turut memuji normalisasi hubungan diplomatik  Teheran-Riyadh, serta menegaskan kesiapan Iran memperkuat dan memperkuat hubungan dengan Saudi.

Pada Ahad malam lalu, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, “Kami akan bertemu dalam waktu dekat dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, dan sejauh ini, kami telah bersepakat bahwa tim teknis akan memeriksa kedutaan dan konsulat kedua negara, dengan cara yang memungkinkan kami mempersiapkan pembukaan kembali kedua kedutaan.”

Seperti diketahui, Arab Saudi dan Iran telah bersepakat untuk memulihkan hubungan bilateral, dan membuka kembali kedua kedutaan dan misi diplomatik dalam jangka waktu maksimal dua bulan, setelah tujuh tahun terputus. Kesepakatan itu dicapai dengan mediasi Presiden China di Bejing.

Raja Salman bin Abdulaziz dari Saudi mengirim pesan kepada Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi berisi pernyataan sambutan baik atas kesepakatan normalisasi hubungan. Selain itu, Raja Salman dalam surat itu juga mengundang Presiden Raisi untuk melakukan kunjungan resmi ke Riyadh dan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan regional.

Tanggapi Pernyataan GCC

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, Kamis, menyambut baik pernyataan Dewan Kerjasama Teluk Persia (GCC) yang mendukung kesepakatan pemulihan hubungan Iran-Saudi.

Kanaani mengungkapkan harapannya bahwa kesepakatan antara Iran dan Saudi akan memainkan peran yang efektif dalam meningkatkan stabilitas, perdamaian dan pembangunan regional dan mempromosikan pendekatan berbasis dialog di wilayah Teluk Persia.

Dia juga kembali mengapresiasi upaya efektif China, Irak, dan Oman yang telah menjadi tuan rumah pembicaraan mengenai normalisasi hubungan Teheran-Riyadh. Dia mengatakan bahwa dukungan negara-negara kawasan untuk kesepakatan itu menunjukkan keinginan mereka untuk mempromosikan prakarsa diplomatik di kawasan.

Sehari sebelumnya, Dewan Menteri GCC dalam pernyataan pada akhir sesi ke-155 memuji kesepakatan antara Teheran dan Riyadh tersebut dan menilainya akan menandai langkah positif dalam penyelesaian perbedaan dan mengakhiri konflik regional melalui dialog dan diplomasi.

Menepis klaim GCC mengenai program nuklir Iran, Kanaani mengatakan, “Iran yang Islami mengetahui tanggung jawab dan kewajiban internasionalnya dan berkomitmen pada perjanjian, karena berurusan dengan pihak terkait dalam kerangka teknis dan politik yang terkait dengan program ini.”

Dia menambahkan, “Iran menganggap kerjasama dengan negara-negara tetangga sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan masalah regional berdasarkan sudut pandang strategis dan kebijakan berprinsipnya, serta menyambut inisiatif positif yang ditujukan untuk mengembangkan hubungan berdasarkan hubungan bertetangga yang baik dan perjanjian internasional.”

Dia juga membantah klaim keterlibatan Iran dalam masalah Yaman, dan menekankan perlunya melihat masalah ini secara realistis untuk mencapai solusi politik guna mengakhiri krisis Yaman. (mm/alalam)

Baca juga:

Iran dan Saudi akan Bekerjasama di Bidang Radiofarmasi

Tujuh Catatan Penting Abdel Bari Atwan Terkait Undangan Raja Saudi untuk Presiden Iran

DISKUSI: