Rouhani Mengaku Diajak Berunding oleh Trump Melalui Para Pemimpin Eropa, Tapi Menolak

0
533

Teheran, LiputanIslam.com –  Presiden Iran Hassan Rouhani setiba di Bandara Mehrabad, Teheran, dari New York, AS, usai mengikuti sidang Majelis Umum PBB, Jumat (27/9/2019), menyatakan bahwa AS melalui para pemimpin Eropa telah mengajak Iran berunding, tapi dia menolaknya karena AS tetap bersikukuh melanjutkan sanksi-sanksinya terhadap Iran.

Rouhani menjelaskan bahwa para pemimpin Jerman, Inggris, dan Prancis bersekiras agar perundingan itu terlaksana, dan dalam rangka ini mereka bahkan menjanjikan bahwa AS akan mencabut sanksi itu jika perundingan terlaksana.

“Saya memberitahu para pemimpin Eropa bahwa kami siap berunding dengan syarat adil dan bebas, sementara hasil perundingan di bawah tekanan dan sanksi tak dapat diramal,” lanjutnya.

Dia memastikan Teheran bukannya takut ataupun menghindari perundingan, melainkan Washingtonlah yang mempersulit dan tidak menghendaki solusi.

Baca: Presiden Iran Minta Barat Berhenti Pasok Senjata ke Saudi dan UEA

Saat membantah tudingan Iran berada di balik serangan ke Aramco, Presiden Iran menyebutkan bahwa beberapa negara semisal Turki dan Rusia menolak tuduhan itu dan menilainya tidak benar.

Hubungan antara Iran dan AS memanas sejak Presiden AS Donald Trump pada tahun lalu menarik keluar negaranya dari perjanjian nuklir Iran dengan sejumlah negara terkemuka dunia, dan kemudian menerapkan sanksi di bidang perminyakan dan perbankan terhadap Iran.

Baca: Rouhani Sebut Trump Hancurkan Kepercayaan Iran pada AS

Iran lantas menekan Eropa agar memberikan dukungan ekonomi tambahan kepada Iran demi mempertahankan perjanjian nuklir.

Situasi kawasan Teluk Persia semakin memburuk setelah AS dan Arab Saudi menganggap Iran bertanggungjawab atas serangan rudal dan drone yang menerjang dua komplek kilang minyak Saudi, sementara Iran membantahnya.  (mm/raialyoum)

DISKUSI: